Anah lajnah :
Abaaah, sabar yang benar itu harus seperti apa ?
Abah nata :
Jika kesabaran itu ada keberpihakan Allah Ta'ala kepada orang tersebut.
Anah  lajnah :
Maksudnya bagaimana abah ?
Abah nata :
Kesabaran yang benar itu. Harus seperti apa yang dijanjikan-Nya. Bahwa Allah Ta'ala akan bersama dengan orang yang sabar. Yaitu mereka yang memperlihatkan kedekatan sedemikian rupa dengan Allah Ta'ala.
Anah lajnah :
Kedekatan ?
Abah nata :
Orang yang sabar dengan cara ini adalah  Tuhan sudah bersamanya. Jika Allah Ta'ala itu Maha Kaya, maka ia merasakan kekayaan itu untuk mengayakan  orang lain. Jika Allah Ta'ala itu Maha Kasih Sayang, maka ia akan berkasih sayang kepada orang lain. Jika Allah Ta'ala itu Maha Pemberi Rezeki, maka ia menjadi pembuka rezeki untuk orang lain.
Anah lajnah:
Ooooh begitu ya abah ? Apakah ada orang yang sudah mencapai kesabaran seperti itu ?
Abah nata :
Ya harus ada.
Anah lajnah :
Tapi dimana adanya orang seperti itu ?
Abah nata :
Untuk melihat orang yang sabar dengan cara ini. Harus dillihat dengan cara kesabaran seperti ini juga.
Anah lajnah:
Jadi kalau kita belum bisa sabar seperti itu. Tidak akan tahu dimana orang tersebut, begitu abah ?
Abah nata :
He he he
(kata abah nata)
