Mohon tunggu...
Novi Effendi
Novi Effendi Mohon Tunggu... Operator - pedagang

Saling berbagi di ajang forum kompasiana. Silahkan berkunjung ke blog saya https://effendinovi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Tak Bernilai Gara-Gara Riya

27 Oktober 2011   07:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:27 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Riya' adalah penyakit yang tidak boleh disepelekan. Dia mudah menjangkiti siapa dan kapan saja. Dia adalah perusak amal ibadah. Jika penyakit riya' sudah menjalar dan mengakar maka obatnya harus mujarab. Penyakit ini sangat halus sehingga perlu usaha lebih untuk menangkalnya demi meraih kebahagiaan nan abadi.

Definisi Riya'

Riya' kepada manusia adalah mengerjakan sesuatu agar manusia melihatnya. Ali al-Jurhani Rahimahullah berkata: "riya' adalah meninggalkan ikhlash dalam beramal karena mencari perhatian selain Allah Azza wa Jalla".

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata "Riya' adalah seseorang beribadah kepada Rabbnya tetapi dia membaguskan ibadahnya karena ingin dilihat orang lain hingga yang melihat berkata "Duhai alangkah alimnya orang ini', alangkah bagusnya ibadah dia dan semisalnya. Jadi dia menghendaki pujian manusia ketika beribadah kepada Allah, dia tidak menghendaki pendekatan kepada manusia dengan ibadah karena jelas ini syirik besar. Riya' yang ringan adalah syirik kecil dan riya' yang banyak adalah syirik besar.

Hukum Riya'

Riya' termasuk dosa besar karena begitu banyak ancaman dan bahaya yang menegaskan keharamannya. Imam adz-Dzahabi rahimahullah memasukkan riya' kedalam dosa besar dan menyebutkan dalil-dalilnya dari al-qur'an, hadits dan atsar salaf (lihat al-kabaair hlm. 276 tahqiq Masyhur Hasan Salman)

Ibnu Hajar al- Haitami mengatakan " keharaman riya' telah ditegaskan dalam al-qur'an, hadits dan kesepakatan umat. Haramnya riya' sebagai syirik kecil karena pelecehannya terhadap hak Allah. oleh karena itu riya' termasuk dosa besar yang membinasakan. Didalam riya' juga terdapat penipuan terhadap manusia, karena dia menampakkan seolah-olah orang yang iklash dan taat kepada Allah padahal bukan" (az-zawajir 2/44)

Bentuk-Bentuk Riya'

Riya' dalam agama dan badan. misalnya dengan menampakkan wajah yang pucat dan kurus agar orang menyangkanya ahli ijtihad dan ibadah atau orang yang selalu memikirkan agama dan akhirat.
Riya' dalam pakaian dan penampilan, misalnya membiarkan bekas tanda sujud di wajahnya, rambut acak-acakan, kusut agar orang menilai bahwa dia adalah pengikut sunnah serta ahli ibadah.
Riya' dalam perkataan, misalnya sesorang yang selalu menggerak-gerakkan bibirnya didepan manusia agar dikira selau berdzikir atau dibuat-buat baca alqur'an supaya dikira khusyuk.
Riya' dalam perbuatan seperti memnajangkan shalat, rukuk atau sujud karena merasa dilihat manusia
Riya' kepada teman semisal memaksakan diri sering berkunjung (sowan) kerumah ustadz biar dikatakan rajin sowan kepada ustadz.

Riya' yang membatalkan amalan

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "ketahuilah bahwasanya amalan yang ditujukan kepada selain Allah bermacam-macam, adakalanya murni karena riya'. Tidaklah yang ia niatkan kecuali mencari perhatian orang demi meraih tujuan-tujuan duniawi, sebagaimana halnya orang-orang munafik didalam sholat mereka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun