Mohon tunggu...
Dikdik Andhika Ramdhan
Dikdik Andhika Ramdhan Mohon Tunggu... -

Ini catatan abi-nya Dinar :), tentang Dinar, Umminya juga tentu Abinya juga ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Encrak, Permainan Tradisional yang Mengasah Konsentrasi Anak Indonesia

30 Juli 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:49 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Batu, mungkin entah berapa banyak jumlahnya di bumi kita. Keberadaannya yang tersebar hampir di seluruh permukaan bumi selalu saja mendatangkan daya cipta kreasi dan imajinasi bagi siapa saja yang memperhatikannya.

Membaca sebuah kesempatan untuk menuliskan cerita pengalaman tentang sebuah permainan tradisional Indonesia mengajak saya untuk kembali menelusuri mesin waktu, kembali mengingat-ingat sebuah permainan yang begitu mudah, murah, namun ternyata mampu membawa saya untuk bisa seperti sekarang ini.

Encrak, ya ini dia namanya. Permainan batu yang biasanya dilakukan oleh anak-anak di kampung saya jauh di pelosok kota Garut Jawa Barat dulu itu memang terbilang unik. Bisa dimainkan oleh siapapun anak perempuan ataupun laki-laki dengan tanpa batasan usia.

Apa itu Encrak?

Encrak sebenernya adalah permainan batu-batu kecil yang dilempar ke atas untuk kemudian diikuti dengan tahapan mengambil batu lainnya. Batu-batu yang digunakan biasanya berbentuk tak lebih dari seukuran biji salak. Hal ini jelas menjadikan permainan encrak begitu mudah untuk dilakukan, karena selain harganya murah (bahkan bisa tidak emmerlukan biaya), bahkan bahan permainan encrak juga begitu mudah untuk didapati dimana saja kita berada.

Siapa saja yang boleh memainkannya?

Pada dasarnya permainan ini tidak melihat gender. Siapapun itu baik anak perempuan ataupun laki-laki bisa melakukannya. Hanya saja memang lebih banyak ketika menggunakan permainan batu berbentuk kecil, anak perempuan yang lebih banyak menyukainya, sedangkan anak laki-laki biasanya lebih banyak melakukan permainan lain yang menggunakan ukuran batu lebih besar. Tapi yang jelas tidak hanya anak-anak, ternyata permainan encrak ini juga gemar dilakukan oleh orang-orang dewasa karena tidak memandang batasan usia.

Kapan dan dimana kita bisa memainkan permainan ini?

Kapanpun itu. Kita bisa melakukan permainan ini di waktu senggang yang ada. Biasanya kalau di kampung, apalagi sedang bulan puasa seperti ini, usai sholat ashar di sore hari biasanya anak-anak sudah berkumpul dan kemudian duduk berbaris berpasang-pasangan. Di sebuah teras rumah berbentuk panjang mereka sudah siap beradu ketangkasan konsentrasi memainkan permainan unik ini.

Permainan ini memang membutuhkan cukup ruang. Dalam arti sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terlalu sempit, namun juga tidak usah terlalu besar. Dengan tinggi ruang yang cukup (atau sekitar minimal 3 meter) akan menambah keleluasaan kita dalam melakukan permainan yang satu ini.

Mengapa mereka memilih Encrak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun