Mohon tunggu...
Teddy Tedjakusuma
Teddy Tedjakusuma Mohon Tunggu... Insinyur - Dosen

PNS di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Peradaban Islam Dibangun dari Masjid

27 November 2020   01:44 Diperbarui: 27 November 2020   01:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Catatan perjalanan (14)

PERADABAN ISLAM DIBANGUN DARI MASJID

Dalam sejarah, kita mengenal berbagai peradaban. Seperti peradaban Babilonia, peradaban Yunani, peradaban Romawi, peradaban Inca, peradaban China, dan lain-lain. Sungguh menarik mempelajari bagaimana sebuah peradaban muncul, berkembang, berjaya, kemudian mulai surut dan akhirnya punah.

Bagaimana dengan peradaban Islam, apakah mengalami pasang surut yang sama? 

Peradaban Islam yang dimulai dengan diutusnya Nabi Muhammad, kemudian masa awal perluasan selama pemerintahan khulafaur rasyidin, kemudian munculnya dinasti-dinasti seperti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, Seljuk, sampai Utsmani.  

Setelah itu mengalami kemunduran akibat serangan bangsa Tartar, kemudian menderita cengkeraman penjajahan bangsa-bangsa Eropa, memerdekakan dirinya menjadi negara-negara yang berdaulat dan mandiri, kemudian membangun negara-negara tersebut sampai seperti yang kita saksikan saat ini.

Peradaban Islam, tidak dapat dipungkiri, merupakan hasil dari interpretasi umat Islam terhadap ajaran Islam, yang terkandung dalam Al Quran dan As Sunnah. 

Karena kedua sumber nilai Islam ini mencakup seluruh aspek kehidupan tanpa ada satu pun yang tertinggal, maka kehidupan muslim secara konseptual seluruhnya diatur oleh keduanya. Mulai dari mengasuh anak, mendidik generasi, berhubungan dengan tetangga, bekerja dan mencari nafkah, mengatur kondisi sosial dalam sebuah lingkungan kecil, sampai mengatur negara, semuanya, dengan tingkat kedetailan yang berbeda-beda, dapat kita temukan dasar-dasarnya dalam kalam Ilahi dan tradisi Nabi Muhammad tersebut.

Tak dapat dipungkiri bahwa peradaban Islam bukan hanya dinisbatkan kepada kedua sumber nilai tersebut.  Namun merupakan hasil interaksi dengan peradaban-peradaban lain. 

Sebagai contoh, ketika umat Islam mulai melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lain di seluruh dunia, maka umat Islam berhadapan dengan produk dari peradaban lain, seperti peradaban Yunani, Persia, India, China, dan lain-lain.  Saat berhadapan dengan peradaban-peradaban tersebut, sikap apa yang diambil oleh kaum muslimin?  Apakah mengambil mentah-mentah peradaban itu untuk diterapkan oleh kaum muslimin, memadukannya, atau menghancurkannya?

Sepanjang yang penulis pahami, kaum muslimin mengambil sikap terbuka terhadap produk-produk peradaban lain.  Sebagai contoh peradaban Yunani, yang sempat diwarisi oleh bangsa Eropa, namun sempat mengalami kemunduran pada suatu periode yang dikenal sebagai "The Dark Age", di mana bangsa Eropa mengalami ketertinggalan dan kebodohan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun