Mohon tunggu...
Hersa Kumaradia Abrar
Hersa Kumaradia Abrar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Alumni UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora 2015.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jalan Misterius

10 Desember 2015   09:18 Diperbarui: 10 Desember 2015   09:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum sahabat Kompasiana, diartikel ini saya akan membahas misterinya jalan di suatu daerah yang beralamat di Lemah Dadi, Bangunjiwo, Kasihan. Jalan tersebut tidak jauh dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan desa wisata Kasongan hanya berjarak 4 kilometer. Jalan ini juga menjadi jalan utama sekaligus pembatas dua desa, yaitu Lemahdadi dan Peleman. Yang menjadi pembatas adalah sebuah sungai yang mengalir dibawah jembatan yang berada ditengah jalan tersebut. Jalan tersebut juga sudah ada pada jaman penjajahan belanda karena jalan tesebut adalah jalan satu-satunya penduduk desa untuk mencapai di perkotaan Yogyakarta. Mengapa jalan ini menjadi jalan misterius ? Yuk kita nahas lebih mendalam tentang jalan tersebut.

Konon katanya di sungai bawah jalan tersebut adalah sebuah kerajaan makhluk tak kasat mata. Disebelah barat bagian atas sungai ada sebuah makam untuk menguburkan penduduk sekitar desa. Makam itulah yang menjadi Istana atau tempat tinggal penguasa tertinggi makhluk tak kasat mata di daerah tersebut. Makam tersebut dijaga oleh makhluk berbadan besar yang tingginya mencapai pohon kelapa. Selain makam, sungai itupun dijaga oleh sesosok buaya putih yang panjang. Bila melewati jalan tersebut terkadang akan tercium bau seperti bakaran telo atau lebih dikenal dengan ubi. Nah bakaran telo inilah yang menunjukan bahwa adanya makhluk tak kasat mata. Ketika melewati jalan tersebut sebaiknya memberi kode atau permisi dengan cara menembakkan lampu yang ada dikendaraan sambil mengucapkan “nderek langkung” yang artinya “permisi mau lewat”.

Pernah ada suatu kejadian pemuda 2 orang boncengan ketika melewati jalan tersebut mengendarai sepeda motor dengan cara ugal-ugalan. Mereka pun setengah sadar karena terpengaruh oleh efek alkohol yang mereka minum. Mereka melewati jalan tersebut pada pukul 01.30 dini hari. Sesampainya di tengah jalan tersebut tiba-tiba motor mereka berhenti seperti ada yang menghentikannya. Pas mereka mengecek mesin motor tiba-tiba tercium bau bakaran telo dan kulit mereka semua merinding. Disitulah mereka mulai takut dengan hal apa yang tidak inginkan. Setelah lama mengecek mesin motor yang tak kunjung ketemu apa masalah motor mereka berhenti, tiba-tiba ada buah sawo jatuh. Salah satu pemuda itu mengambil buah sawo tersebut. Ketika hendak diambil buah sawo tersebut, ternyata buah itu adalah jempol makhluk berbadan besar penunggu makam. Mereka pun akhirnya pergi lari dengan mendorong motor mereka. Setelah melewati jembatan yang ada di jalan misterius itu motor mereka bisa dinyalakan dan segera meninggalkan jalan tersebut.

Tidak hanya pemuda tersebut yang mengalami kesialan di jalan misterius ini. Ada seorang bapak dan kedua anaknya ketika sehabis pulang dari rumah saudaranya yang ada di desa seberang. Beliau bernama bapak Agung dan kedua anaknya bernama Bimo dan Dewa. Ketika mereka melewati jalan tersebut tercium bau seperti biasa yaitu bau bakaran telo. Mereka sudah curiga pasti ada sesuatu yang tidak beres. Nah pas di tengah-tengah jalan tersebut mereka disalip oleh kakek-kakek yang mengendarai sepeda dengan kencang. Lalu apa yang terjadi dengan kakek tersebut ? ternyata kakek itu menembus pohon jati yang besar dan menghilang disitu. Pak Agung, Bimo, dan Dewa segera mengayuh sepeda mereka dengan cepat karena ketakutkan dan tidak ingin terjadi apa yang mereka tidak minta. Kejadian tersebut terjadi sehabis maghrib.

Kejadian-kejadian tersebut bagi saya adalah sebuah pelajaran agar selalu bertindak sopan dan ramah, karena kita tidak pernah tau apa yang terjadi pada kita dan kita tidak tahu apakah makhluk selain kita menerima tindakan kita. Jadi, percaya atau tidak percaya ada ditangan anda para sahabat kompasiana. Sampai jumpa diartikel berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun