Ercis alias Kapri Kaya Vitamin dan Mineral

Ketika menyantap capcay tentu dalam campuran sayurnya terdapat kacang kapri atau yang di Indonesia dikenal juga dengan nama ercis. Kadang nasi goreng putih juga menggunakan campuran kacang kapri dan wortel, telur bahkan ikan teri nasi. Dapat juga diolah dengan menumisnya. Bisa tumis kapri ikan asin, tumis kapri kembang tahu, kapri cah udang pedas dan sebagainya.

Bahan makanan ini baik untuk menjaga kesehatan tubuh karena banyak mengandung vitamin C dan zat mineral berupa kalium. Vitamin C diketahui salah satu manfaatnya mampu memperbaiki arteri dan pembuluh darah yang membantu mencegah penyakit jantung koroner. Sedangkan kalium bisa menurunkan tekanan darah.

Ercis atau kacang kapri mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional Indonesia. Kapri merupakan sayur buah seperti halnya tomat dan cabai.
Artinya buahnya yang dimakan sebagai sayur dan tidak digolongkan sebagai buah-buahan. 

Seperti diketahui mengonsumsi sayuran sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namyn sering dijumpai banyak orang yang kurang menyukai makan sayur. Ini sedikit banyaknya dipengaruhi oleh kebiasaan makan sejak kanak-kanak. 

Mungkin sang ibu kurang rajin  memperkenalkannya  dalam menu sehari-hari yang diberikan. Dengan demikian anak-anak kurang memuliki pengalaman mengenyam rasa sayuran yang bervariasi sehingga tidak menyukainya. 

Sayuran hijau seperti kacang kapri ini atau berwarna merah, kuning banyak mengandung beta karoten yaitu bakal vitamin A. Selain itu sayuran juga banyak mengandung serat yang baik untuk membantu proses pencernaan.

Kapri tumbuh merambat, sangat baik tumbuh di dataran tinggi. Nama latinnya Pisum Sativum-L. Jenisnya ada dua, yang satu berbentuk bulat dikenal sebagai snap pea atau sugar snap pea. Satu lagi berbentuk pipih lebih dikenal dengan sebutan snow pea.

Tipe yang lebih populer di Indonesia adalah tipe yang bulat. Waktu panen kacang kapri berkisar antara 45-65 hari setelah ditanam.

Di Bali kacang kapri ini termasuk salah satu camilan yang cukup laris dibeli para wisatawan untuk oleh-oleh karena rasanya yang gurih. Memang kacang-kacangan memiliki rasa gurih, karena itu banyak dijadikan camilan. Secara berseloroh sering dikatakan kacang itu bagaikan narkoba. Kalau belum habis belum berhenti makannya.