Mohon tunggu...
abraham raubun
abraham raubun Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli gizi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Olah raga, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Massa Otot Raib karena Diabetes

2 Maret 2023   11:18 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang bertubuh kekar karena senang berolah raga, tiba-tiba mengeluh karena mendadak sontak berat badannya turun tanpa sebab yang jelas. Ini tanda kehilangan massa otot disebut juga sarcopenia. Massa otot tubuh itu kadar berat total otot tubuh manusia.

Massa otot harus tetap terjaga karena yang paling mempengaruhi tingkat metabolisme adalah otot. Semakin banyak otot yang dimiliki, maka semakin banyak lemak yang akan terbakar.

Apalagi jika penurunan berat badan disertai dengan gejala sering merasa haus, sering buang air jecil terutama pada malam hari. Kindisi seperti tersebut perlu diwaspadai karena merupakan gejala penyakit diabetes mellitus yang akrab dijenal dengan nama diabetes atau diabet biasa juga disingkat dengan DM.

Penyakit ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengontrol jumlah glukosa (gula) dalam darah. Tetapi ada juga yang dikenal dengan diabetes indipidus yaitu kondisi langka yang tidak berhubungan dengan pankreas dan gula darah.

Diabetes dikenal sebagai salah satu penyakit kronis paling umum di Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berbagai kerusakan organ tubuh. Karena itu sering disebut "ibu berbagai penyakit"
Jika kondisinya terus bertambah parah sehingga penting untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. 

Jenis diabetes ada beberapa yang mungkin terjadi. Beda jenisnya, beda pula penanganannya. Ada yang disebut DM tipE , tubuh tidak memproduksi insulin. Ada juga insulin diproduksi tetapi tidak cukup dan kerja insulin tidak efektif ini dikenal dengan DM tipe 2. Ada juga DM Gestasional : DM yang terjadi saat kehamilan. DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain. Namun tipe 1 dan 2 lebih dikenal masyarakat.

Tidak mudah membedakan diabetes tipe 1 dan 2 karena secara umum gejala kedua jenis diabetes ini serupa.
Perbedaan keduanya terdapat pada penyebabnya. Diabetes tipe 1 berhubungan dengan keturunan, sementara DM tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat.

Namun, penelitian beberapa tahun terakhir turut menunjukkan bahwa masalah fungsi hormon insulin tubuh akibat diabetes juga memengaruhi otak sehingga menyebabkan penyakit Alzheimer.

Kasus diabetes tipe 2 di Indonesi menduduki peringkat ke empat dunia dengan prevalensi 8,6% dari sepuluh besar negara dengan penyakit Diabetes Melitus. Jumlah penderita semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama penderita laki-laki dibanding perempuan. Jumlah ini meningkat seiring penambahan Umur penduduk.
Hal ini dapat dipahami karena pola makan sehari-hari yang kurang seimbang memberikan asupan zat gizi. 

Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur asupan karbohidrat sehingga tidak menjadi beban metabolisme pengatiran gula darah. Membatasi jumlah asupan karbohidrat dan meningkatkan konsumsi Ikan  yang kaya omega 3 seperti  Salmon, sayuran seperti Brokoli, kacang-kacangan, daging tanpa lemak merupakan upaya pengendalian kadar gula dalam darah, disamping berolah raga.

Kini banya obat-obatan baik kimia maupun herbal yang diperkenalkan. Namun apapun jenis yang dipergunakan tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Bagi para penyandang diabetes dianjurkan tetap berpikir positif serta menganut prinsip "hidup sehat bersama diabetes".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun