Mohon tunggu...
Abul Muamar
Abul Muamar Mohon Tunggu... Editor - Editor dan penulis serabutan.

Editor dan penulis serabutan. Suka menyimak gerak-gerik hewan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lingkaran Setan Harga Buah-buahan di Jogja

23 Februari 2020   14:53 Diperbarui: 26 Februari 2020   04:52 7928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun begitulah kenyataannya di Jogja. Sementara di kampung saya, alpukat rata-rata dijual Rp 10-20 ribu.

dokpri
dokpri
Terakhir, durian. Jika harga cempedak membuat saya kapok, harga durian di Jogja bikin saya trauma. Bayangkan, untuk durian ukuran kecil yang kalau di kampung saya cuma 5 ribu perak (Baca: Rp 5 ribu), di Jogja harganya sampai Rp 35 ribu.

Semurah-murahnya Rp 25 ribu untuk ukuran kecil sekalipun sedang musim. Durian-durian di Jogja mengajarkan saya mengenali watak manusianya, lewat tali rafia yang mengikat (baca: mengamankan) mereka agar tak sampai jatuh ke tanah.

Jakarta Sebagai Pusat Distribusi adalah Biangnya

Kenapa saya menyebut ini sebagai lingkaran setan? Ini adalah pertanyaan soal kompleksitas yang membuat harga-harga buah tropis di Jogja menjadi tak masuk akal.

Saya menduga, lingkaran setan itu terbentuk karena kiblat pasar utama di Jawa adalah Jakarta. Saya tekankan ini hanya hipotesa saya sebagai penggemar buah-buahan tropis.

Harapan saya tulisan ini dibaca oleh orang yang memang paham ekonomi pasar di Jawa dan ada tanggapan untuk meluruskan hipotesa saya jika keliru.

dokpri
dokpri
Begitu petani-petani dan/atau tengkulak mengumpulkan komoditas untuk dijual, mereka lebih memilih mengirimkannya ke Jakarta dengan harga jual yang tinggi. Ini pada gilirannya membuat permintaan pasar di Jogja mau tak mau harus mengikuti harga yang dipatok untuk Jakarta.

Inilah hulu kesesatan itu. Giliran berikutnya, pemasok yang tak berniat mengirim komoditasnya ke Jakarta pun akan mengekor harga yang sudah berlaku.

Maka tak perlu heran lagi kalau olahan buah-buahan mahal tadi pun ikut mahal harganya. Pisang kepok goreng, misalnya, di Jogja rata-rata Rp 2.000 per buah.

Sementara di kampung saya, rata-rata Rp 1.000 per buah, bahkan masih ada yang Rp 2.000 per tiga buah. Tak percaya? Main-mainlah ke kampung saya, atau ke Kota Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun