Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kondisi Ekonomi 2022 dan Momen Pemulihan 2023

26 Desember 2022   16:13 Diperbarui: 27 Desember 2022   02:49 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi 2023. Sumber: Thinkstocks via Kompas.com

Kondisi ekonomi 2022 tengah hangat diperbincangkan gaes. Baik itu kondisi perekonomian nasional maupun global. Bagaimana prediksi ekonomi di tahun 2023 mendatang?

Dunia masih terpuruk akibat mengalami resesi perekonomian, tak luput Indonesia. Simak saja perekonomian Indonesia mulai dari awal sampai penghujung akhir tahun 2022, faktanya dua kuartal berturut-turut masih baik-baik saja. Hal ini berkat langkah dan strategi yang gencar diterapkan pemerintah.

Bank Indonesia (BI) telah menaikkan BI7DRR sebanyak 25 bps jadi 5,50%, kenaikan suku bunga deposit facility sebanyak 25 bps jadi 4,75%, sampai dengan kenaikan suku bunga lending facility sebanyak 25 bps jadi 6,25%. Upaya agar permintaan domestik tetap kuat, keyakinan pelaku ekonomi semakin terjaga, begitupun dengan tingginya daya beli masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, perekonomian Indonesia diyakini bisa tumbuh di kisaran 5% pada tahun 2023 mendatang. Ya, tetap baik walau pergerakannya melambat. Hal tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Menyoal munculnya resesi 2023, jika dilihat dari banyak laporan organisasi global seperti World Bank, IMF dan OECD, terdapat 3 indikator utama yang mempengaruhi yaitu terhadap ketahanan energi, pangan, dan perbankan.

Ketahanan Energi

Dampak perang Rusia-Ukraina menyebabkan kurangnya pasokan energi di banyak negara. Kondisi energi dalam negeri ditopang lebih dari 50% dari batubara dan pertumbuhannya masih sangat positif. Indonesia juga punya cadangan batubara sebesar 37 miliar ton, terbesar nomor 7 dunia. Dari sisi ekspor pun telah didorong oleh adanya ekspor CPO, batubara, besi, dan baja. Dalam skala nasional, spasial ekspor ditopang dengan baik oleh sejumlah wilayah.

Untuk menjaga ketahanan energi, pemerintah telah menerapkan kebijakan yang mampu memberikan dampak positif. Kebijakan tersebut meningkatkan permintaan sejumlah mitra dagang utama.

Menghadapi prediksi ekonomi tahun 2023, saat ini pemerintah juga gencar mengaplikasikan mekanisme perencanaan implementasi biodiesel 35% atau B35. Hal tersebut dilakukan guna memaksimalkan pemakaian B35. Bukan hanya itu saja, mekanisme ini juga meminimalisir ketergantungan impor terkait bahan bakar minyak.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa harga biofuel masih di bawah kenaikan harga bahan bakar dunia. Tentunya tidak hanya berdampak skala nasional, namun juga global. Dalam menjaga ketahanan energi, sudah seharusnya terus menjalani berbagai komoditas energi, tak terkecuali pula aluminium, bauksit, dan nikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun