Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cetak Biru Digital Rupiah

12 Desember 2022   22:21 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:20 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah sedang diukir, gaes! Bank Indonesia (BI) sudah mengumumkan bahwa Central Bank Digital Currency (CBDC) alias Digital Rupiah akan segera diterbitkan. White paper-nya sudah ada. Rangkaian eksplorasinya juga sudah dimulai, dengan nama 'Proyek Garuda'.

Sudah banyak referensi yang bisa kita temui ihwal CBDC, bahkan dalam tulisan-tulisan sebelumnya saya sempat menyinggung soal digital rupiah ini. Yang pasti ini adalah inisiatif cerdas dalam menghadapi maraknya private digital currency, atau sering disebut kripto (cryptoassets dan stablecoins) -- yang bisa mendisrupsi sistem perbankan, mata uang resmi dan kebanksentralan.

Intinya, kita bakal punya mata uang digital resmi, yang memanfaatkan kehadiran teknologi web 3.0 (blockchain).

Lantas apa bedanya dengan kripto seperti ethereum, bitcoin, dan lain sebagainya? Perbedaannya, digital rupiah bisa dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah. Keberadaannya legal, bisa menggantikan uang kertas dan logam yang beredar di masyarakat.

CBDC sendiri dikelola langsung oleh otoritas moneter negara, yakni BI. Jadi, volatilitas nilai digital rupiah ini bisa lebih stabil.

Ketahanan Perbankan

Menjaga kedaulatan rupiah adalah hal terpenting yang wajib dilakoni di era digital ini. Pula, melalui penerbitan digital rupiah ini, BI sebagai bank sentral bisa memperkokoh perannya dalam kancah internasional.

Bukan cuma itu. BI pun bisa mengakselerasi integrasi ekonomi keuangan digital nasional, dengan menyematkan CBDC ini dalam cetak biru atau Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI).

Nah, dengan masuknya rupiah digital dalam ekosistem keuangan atau BSPI, transaksi uang elektronik bisa semakin meningkat. Seperti yang sudah pernah kita bahas, peningkatan transaksi digital memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi, lho. Bisa merangsang geliat UMKM.

Apalagi, sebagai fondasi desentralisasi keuangan, CBDC atau digital rupiah diyakini bisa meningkatkan inklusi dan efisiensi sistem keuangan. Termasuk pembayaran lintas-negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun