Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Hadang Resesi dengan Kolaborasi Perbankan dan UMKM

21 Oktober 2022   22:49 Diperbarui: 24 Oktober 2022   00:04 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan semakin sehatnya pelaku UMKM, tentu bisa mendorong pertumbuhan kredit perbankan (Sumber: KOMPAS.id)

Upaya menjaga pertumbuhan ekonomi RI harus terus dilakoni, gaes! Meski hingga saat ini kita bisa bertahan di tengah ketidakpastian global, tapi ancamannya tetap harus diwaspadai. 

Dan, 22 Oktober 2022 kemarin Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen, untuk mengendalikan inflasi dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Tapi tenang, meski BI kembali menaikkan suku bunga, bank tidak serta merta harus ikut menaikkan suku bunga kreditnya. 

Selama likuiditas kelompok-kelompok bank ini masih terbilang aman, suku bunga kredit bank masih bisa ditahan. Artinya, ketahanan perbankan masih bisa terjaga dengan tetap meningkatkan pertumbuhan kreditnya.

Hanya saja bank harus berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman ke sejumlah sektor berdasarkan profil risikonya. Sebab, ada sejumlah sektor yang mengalami penurun daya beli, seperti konsumsi barang mewah. 

Kemudian, pembelian produk otomotif akan turun karena bunganya naik terus.

Inilah saatnya bicara perjuangan menjaga pertumbuhan ekonomi. Sebaiknya bunga kredit perbankan yang masih aman ini diprioritaskan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM.

Selain menjadi strategi menumbuhkan kredit perbankan, penyaluran kredit ke UMKM ini juga dapat menghadang resesi yang bisa merembes ke Indonesia.

Mengapa UMKM? Faktanya, ada korelasi positif yang kuat antara indeks bisnis UMKM dengan Indeks Mobilitas Masyarakat. 

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja usaha pelaku UMKM cenderung naik sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di luar rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun