Mohon tunggu...
Abiwodo SE MM
Abiwodo SE MM Mohon Tunggu... Bankir - Professional Bankers, Student at UI

Bankers yang selalu fokus terhadap "goal-oriented with an eye for detail, a passion for designing and improving creative processes also expertise in corporate relations" Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di UI.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Speed of Organization dan Ketahanan Perbankan

30 September 2022   10:51 Diperbarui: 30 September 2022   11:06 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 telah mendorong organisasi meniadakan batasan dan menghancurkan silo melalui cara yang belum terpikir oleh siapa pun. Mereka telah merampingkan keputusan dan proses, memberdayakan para CEO garis depan, dan menangguhkan hierarki dan birokrasi yang bergerak lambat atau sering disebut sebagai step-up execution excellence.

Sebuah organisasi saat ini dirancang untuk kecepatan akan melihat hasil yang lebih kuat, termasuk respon pelanggan yang lebih besar, kemampuan yang ditingkatkan, dan kinerja yang lebih baik, dalam hal efisiensi biaya, pendapatan, dan pengembalian modal. Asa organisasi yang cepat mungkin juga memiliki tujuan yang lebih tinggi dan kesehatan organisasi yang lebih baik.

Mungkinkah kita bisa menghindarinya? Keberhasilan organisasi yang ditempa apalagi dengan situasi kontraksi ekonomi yang terjadi, perlu ditanamkan ke dalam model operasi baru; dan para CEO harus memastikan organisasi mereka tidak kembali ke perilaku dan proses usang. Itu membutuhkan dan membuat perubahan struktural permanen yang dapat mempertahankan kecepatan dengan cara yang akan menginspirasi dan melibatkan karyawan.

Saatnya organisasi bergerak cepat. Ya, speed of organization sudah menjadi tuntutan. Benarkah? Saat perusahaan mengadopsi cara baru untuk bekerja dengan cepat, para eksekutif juga tertarik untuk pindah ke struktur non-hierarki yang lebih datar, mengambil pendekatan yang lebih radikal dalam pengambilan keputusan dan cara kerja. Lewatlah sudah hari-hari menunggu praktik terbaik muncul. Para CEO menyadari kebutuhan untuk beralih dari kecepatan berbasis adrenalin selama Covid-19 ke kecepatan yang dirancang untuk jangka panjang.

Lalu Bagaimana dengan Perbankan?

Baiklah di sini akan kita bahas satu persatu. Kita belum lepas dari pandemi Covid-19 yang nyaris melumpuhkan ekonomi negara karena segalanya sempat terasa bergerak begitu lambat. Sehingga untuk bangkit kembali segala sektor bisnis harus bergerak cepat terutama bank-bank umum yang ada di Indonesia. Bank harus meningkatkan kecepatannya dalam bergerak untuk menunjukkan performa terbaiknya. Lantas, apa speed of organization itu dan bagaimana speed of organization mempengaruhi institusi bisnis seperti bank? Dan bagaimana peran akhlak BUMN pada speed of organization? 

Speed of organization secara umum dipahami sebagai salah satu esensi dari karakter bisnis yang dibutuhkan untuk berkembangnya suatu bisnis dengan cepat tanpa jeda.

Agar lebih mudah untuk memahami, mari kita umpamakan sebuah institusi bisnis ini sebagai pelari marathon. Seorang pelari  yang ingin memberikan hasil terbaik harus bisa berada pada level kesehatan fisik yang prima, dengan meningkatkan enduran dan kecepatan. Sang pelari marathon ini juga perlu meningkatkan ketangguhan mentalnya sehingga selama perlombaan mereka dapat memanfaatkan cadangan kekuatan mental mereka untuk terus berjalan meskipun tubuh mereka memberi sinyal untuk berhenti.

Namun, pencapaian yang ekstrim ini tidak sebatas butuh ketangguhan tubuh dan pikiran saja, tapi si pelari marathon melihat lari jarak jauh ini sebagai perjalanan spiritual dan untuk mencapainya sang pelari perlu menggabungkan tubuh dan pikiran yang kuat dengan motivasi intrinsik yang mendalam yang berasal dari tujuan dan pelajaran makna hidup.

Dari sini maka bisa kita lihat bahwa speed of organization itu harus bisa menyentuh segala aspek-aspek penting dalam sebuah institusi bisnis. Aspek-aspek penting itu antara lain; tujuan dan semangat sebagai wujud motivasi yang mampu mendorong awak organisasi untuk bergerak, proses dan platform sebagai pendukung nyata yang mampu membuat organisasi menyelesaikan masalah dengan cepat. Aspek-aspek ini membuka peluang sebuah organisasi atau institusi bisnis untuk bisa berlari lebih cepat dari pesaing mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun