Mohon tunggu...
Abi Permana
Abi Permana Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menulis

Bertamasya dengan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ada Upaya Mendegradasi AHY?

9 Juli 2018   11:57 Diperbarui: 9 Juli 2018   12:00 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mencoba mengamati percakapan akun akun di ranah media sosial dan berbagai statemen tokoh atau pengamat politik di media mainstream akhir akhir ini. Tepatnya selama dua minggu terakhir, sejak mendekat hari "H" Pilkada hingga kasak kusuk politisi menjelang pencalonan presiden dan wakil presiden.

Percakapan di media sosial akhir akhir ini memang fokus ke pembahasan soal siapa kandidat capres dan cawapres di Pileg tahun depan. Disamping itu, pembahasan beberapa akun juga berfokus pada isu seputar pencalegan beberapa tokoh yang selama ini dikenal sebagai aktifis dan menjadi aggota partai politik.

Namun, dari sekian banyak pemberitaan, komentar serta cuitan atau status di medsos, saya mengamati satu hal yaitu komen atau pandangan beberapa pengamat terhadap pencalonan Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ada beberapa komen positif yang muncul terkait disebut sebutnya nama AHY sebagai salah satu kandidat dalam kontestasi politik akbar itu. Namun ada juga komen yang justru berhawa negatif dan (maaf) membully rencana keikutsertaan AHY.

Saya melihat ada upaya mendegradasi kemampuan AHY dengan tujuan tidak lagi diikutsertakan dalam pembicaraan sebagai kandidat pemimpin nasioanal masa depan. Ini opini pribadi. Namun gerakan ke arah itu saya rasakan.

Dimulai dari menyebutkan bahwa AHY masih kurang pengalaman, lalu berlanjut ke isu bahwa dia masih berada di bawah bayang bayang SBY. Serta satu lagi yang memang agak sulit, AHY tidak pernah duduk di posisi sebagai pejabat publik sebagaimana halnya kandidat lain yang saat ini bermunculan.

Saya jadi geli sendiri. Sepertinya mereka tidak membaca CV dan rekam jejak AHY selama ini. Memang anak muda ini tidak pernah menjadi anggota DPR, Pejabat pemerintah seperti halnya kandidat lain. AHY belum sekalipun menduduki posisi itu.

Namun, pikiran ini tentu juga bisa disampaikan kepada Jokowi sebelum dia menjadi Walikota atau Anies Baswedan sebelum jadi Gubernur. Kalau ukurannya adalah pengalaman birokrasi, Anies Baswedan yang hanya sebentar jadi Menteri dan Gubernur jelas bukan kandidat yang layak untuk dijadikan sebagai capres atau cawapres.

Jelas, pikiran ini sengaja diutarakan dan diviralkan agar AHY yang nyata nyata melejit elektabliktasnya di berbagai pelaksanaan jajak pendapat akan mengalami degradasi dan penurunan.

Sejatinya para politisi itu bersaing secara sehat. Nyalakan saja dan jaga sinar lampu sendiri, jangan matikan atau tiup lilin orang lain.

Kalau memang AHY itu menurut publik tidak mampu, biarlah publik menjadi hakim sendiri pada Pilpres 9 April tahun depan. Jangan pula memberi cap bahwa orang tidak mampu sementara kita tidak mengenal kemampuan sang kandidat secara baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun