Mohon tunggu...
Abioyiq
Abioyiq Mohon Tunggu... Administrasi - Pegendara Masa

Menulis menyalurkan redundansi agar tak menjadi keruntuhan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sudah

16 Mei 2023   10:09 Diperbarui: 16 Mei 2023   10:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesamar sinar garis hilal ia tiba
Bercirikan buncah ego yang melambat
Menghadirkan pertanda nan jelas sangat
Tentang lambaian asa yang diam mengiba

Sejurus emosi merepih arah
Menuju kisah usai di simpang jelaga
Melahirkan putus asa jiwa raga
Menggiring lidah melafal kata sudah

Biarkan hati meraja di singgasana senyap
Meretas simpul menahun mantap
Meski tak mudah menjinakkan gelora
Walau penat berdamai dengan rasa

Izinkan doa melantun menghatur
Agar kekar otot kesabaran
Menempuh hari demi hari
Kau, diriku dan kehendak Tuhan
Di tepian akal yang redup mengabur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun