Mohon tunggu...
Abioyiq
Abioyiq Mohon Tunggu... Administrasi - Pegendara Masa

Menulis menyalurkan redundansi agar tak menjadi keruntuhan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tamu Agung di Tepian Bentala

9 Maret 2020   10:55 Diperbarui: 9 Maret 2020   10:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejurus lagi tamu agung itu tiba
Ditingkahi oceh seru bentala
Yang tak kunjung usai
Tak jua selesai

Sekejap lagi ia singgah bertandang
Kepada seluruh persona menyambang
Yang acuh tak acuh
Dalam ricuh

Sekapur sirih ia hadir melawat
Membawa semesta rahmat
Bernas dalam hikmah
Nuansa maghfirah

Adakah jiwa luluh meluruh
Ataukah hening bergeming
Adakah disambut bisikan
Ataukah ditepis ilham

Adakah raga teguh dalam patuh
Ataukah kaku membeku
Adakah degil dalam abai
Ataukah betah dalam tabah

Sesaat lagi tamu agung itu tiba
Lalu dimanakah esensi kita
Lantas apakah hakikat kita
Maka siapakah kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun