Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Percuma, Sekolah Tinggi-tinggi jika Masih Saja Termakan Berita Hoaks

10 Juli 2018   18:45 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:43 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sobat Kompasiana yang semangat Menulis

Perkembangan media semakin bebas lepas tanpa batas tak berutas melintas, media pun semakin banyak "bergentayangan". Tidak sedikit yang menshare berita yang belum tentu kebenarannya dan cenderung "fitnah dan HOAX". Apalagi sumbernya dari media blogspot.com yang gratisan. Mereka gak tahu bahwa membuat website dari blogspot itu sangat mudah. 

Penulis pun dengan mudah hanya 5 menit mampu membuat website dari blogspot. Perlu diketahui, 1 akun GMAIL bisa untuk membuat 500 alamat BLOG. Bayangkan, kalau satu akun dibuat dengan banyak web lalu dibagikan dan membawa berita HOAX. Tak terbendung lagi, banyak media "abal-abal" yang menyusup di semua media sosial.

Salah satunya yang sedang viral adalah video latihan sholat dengan bahasa Indonesia, lalu diberi judul yang PROVOKATIF, yakni AKHIR ZAMAN, SHOLAT DENGAN BAHASA INDONESIA. Bagi pemain Youtuber, sebetulnya itu kalimat jebakan yang mendongkrak Subscriber dan pengunjungnya, tanpa berpikir ke depan. Mereka adalah para reupload "nakal" yang ambil video lalu diedit dan diberi judul sensasional dan bikin penasaran.

Coba perhatikan, video yang setahun lalu, seolah baru kemarin saja..dan orang-orang berbondong-bondong membagikannya tanpa berpikir ke depan. Diubah judulnya seolah aliran sesat dan dikaitkan dengan Islam Nusantara, lalu dibagikan banyak orang tanpa berpikir Tabayyun terlebih dahulu

Termasuk orang-orang yang berpendidikan tinggi, maka artikel ini penulis beri judul " Percuma, Sekolah tinggi-tinggi masih saja termakan Berita Hoax". Kenyataannya memang demikian, dibagikan di Facebook, lalu berlanjut di Whatsapp. Saat ini dua media ini menjadi pilihan utama untuk komunikasi banyak orang dari berbagai profesi dan golongan/komunitas.

Hal ini sangat ironis, ketika mereka mudah sekali membagikan berita yang belum jelas kebenarannya, sehingga mengenyampingkan TABAYYUN, padahal sudah jelas ternyata video itu sudah ada di youtube setahun lalu, tapi viral sekarang dan diberi judul yang menggelitik dan profokatif, Padahal jelas, itu sedang dalam latihan dan hanya menjelaskan arti dari Sholat, bukan real pelaksanaan sholatnya.

Kehidupan bermasyarakat tidak lekang dari isu, gosip sampai adu domba antar manusia. Keadaan ini diperkeruh oleh adanya sekelompok masyarakat menjadikan gosip dan `aib serta `aurat (kehormatan) orang lain sebagai komoditas perdagangan untuk meraup keuntungan dunia. Bahkan untuk tujuan popularitas ada yang menjual gosip yang menyangkut diri dan keluarganya. (sumber : almanhaj.or.id)

Perilaku gosip yang telah menjadi penyakit masyarakat ini tidak disadari oleh kebanyakan pecandunya, bahwasanya menyebarluaskan gosip itu ibarat telah saling memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Allah Ta'ala menggambarkan demikian itu ketika melarang kaum beriman saling ghibah (menggunjing), sebagaimana tersebut dalam al-Qur`an:

Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Jangan pula kalian memata-matai dan saling menggunjing. Apakah di antara kalian ada yang suka menyantap daging bangkai saudaranya sendiri? Sudah barang tentu kalian jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allaah Maha menerima taubat dan Maha Penyayang. [al-Hujurt/49:12].

www.votility.com
www.votility.com

Oleh karena itu, marilah kita bijak dan cerdas menyikapi media, jangan mudah termakan isu dan berita HOAX. Berhati-hati dengan jari kita, sekali klik bisa berbahaya bahkan bisa menjebloskan kita ke dalam api neraka karena dengan informasi palsu yang kita bagikan membawa kemudhorotan dan keburukan buat orang lain. 

Jangan mudah terprovokasi dan termakan isu-isu bohong, ingat Anda berpendidikan, bahkan ada yang sudah mengenyam bangku kuliah, jangan "malu-malun".  Berita Hoax kok dibagikan, Malu dengan Ijazahmu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun