Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mengunjungi Masjid Favorit, Jami Al Mubarok

20 Mei 2018   23:21 Diperbarui: 20 Mei 2018   23:44 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan, Masjid Al Mubarok menjadi Favorit

Masih teringat saat penulis masih duduk di bangku SMP, sangat senang bisa hadir rutin di Masji Al Mubarok seusai Sholat Asar untuk mengikuti pengajian ceramah oleh Mubaligh yang dijadwal tiap harinya. Mendapat siraman rohani dan merangkumnya untuk ditulis di buku kegiatan bulan Ramadhan dan meminta tanda tangan kepada penceramah.

Apakah saat ini masih sama seperti yang dulu ? Ternyata, saat ini tidak semeriah yang dulu, dimana siswa sekolah berebut tanda tangan penceramah sebagai bukti kegiatan di bulan Ramadhan. Entah apa alasannya, padahal mereka juga masih mendapat tugas mengisi buku Ramadhan, namun tidak semangat seperti masa kecil penulis.

Apakah karena efek perkembangan teknologi, sehingga para pelajar saat ini lebih nyaman duduk di rumah untuk bermain game di android dan aktif di media sosial untuk melihat informasi atau perkembangan postingan dari teman facebooknya.

Ini Kemajuan atau kemunduran ?

Sebetulnya, tergantung sudut pandang bagaimana orang melihatnya. Perkembangan media sosial yang bisa dimanfaatkan dengan baik tentu tidak mengapa, namun kalau media sosial digunakan untuk hal yang negatif, sehingga jauh dari Masjid, ini yang bahaya. Masjid hanya didatangi saat Sholat Jumat saja, namun untuk sholat yang lain lebih nyaman di rumah atau di tempat kerja.

Masjid yang dulu menjadi favorit padahal tidak semegah saat ini dengan tampilan bangunan bertingkat dan lantai berkeramik. Namun, kenyamanan dan kebahagiaan saat itu sepertinya sulit didapatkan kembali oleh generasi muda saat ini. Semestinya dengan fasilitas dan kemegahan Masjid menjadi semangat untuk beribadah.

Masjid Al Mubarok sebagai pusat kegiatan Keislaman di Kecamatan Larangan

Seringkali Masjid Al Mubarok dijadikan tempat untuk kegiatan rutin pengajian Muslimat NU yang dilaksanakan seminggu sekali, juga sesekali untuk kegiatan Aisyiyah Muhammadiyah. Sehingga Masjid Al Mubarok adalah milik bersama organisasi tanpa ada yang mengklaim merasa hak milik organisasi tertentu. 

Setiap jelang bulan Syawal, acapkali digunakan untuk lomba Ramadhan berbagai materi seperti Lomba adzan, wudhu, hafalan Qur'an, lomba Da'i Cilik dan cerdas cermat agama Islam. Seperti gambar dibawa ini, salah satu peserta lomba Da'i cilik sedang menyampaikan tausyiyahnya di hadapan peserta dan dinilai oleh juri yang bertempat di lantai 2 Masjid Al Mubarok Larangan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun