Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Pendidikan Nasional, Sejahterakan Para Guru

3 Mei 2018   17:56 Diperbarui: 3 Mei 2018   18:08 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sobat Kompasiana...

Sehari yang lalu tanggal 2 mei 2018, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebuah momen bersejarah dalam dunia pendidikan yang tentu masih membutuhkan konsep dan perbaikan sistem di dunia pendidikan. Sehari sebelumnya lagi, tanggal 1 Mei 2018 yang dikenal dengan "May Day" atau Hari Buruh.

Momen 1 Mei seringkali bahkan dipastikan diwarnai demonstrasi oleh para buruh / pekerja baik pekerja rumah tangga, buruh pabrik, buruh swasta dan lainnya. Mereka menuntut kesejahteraan yang masih dirasa kurang dan sistem out scoursing yang dirasa merugikan mereka.

Korelasi Para Buruh dan Para Guru

liputan6.com
liputan6.com
Kalau para buruh mereka selalu demo dan menuntut kebijakan gaji yang mereka dapat, berbeda lagi dengan guru yang mendapatkan upah mungkin 1/10 gaji buruh pabrik. Namun, mereka berusaha bersabar dan tidak melakukan demonstrasi menuntut haknya lebih. Hanya pernah momen tertentu saja, sebagian guru demo untuk kesejahteraan. Seringkali kalau kita perhatikan antara buruh pabrik dengan guru yang kecil gaji, yang lebih sering menuntut kenaikan gaji adalah para buruh. Padahal tingkat pendidikan, kualitas Sumber Daya manusia kalau ditakar lebih baik guru.

Kalau buruh pabrik yang bekerja adalah ototnya, meskipun ada yang keahliannya. Namun, para guru yang bekerja adalah otaknya, keahliannya dalam mengajar siswa-siswi agar mudah menyerap pelajaran. Tuntutan pendidikan yang harus minimal Sarjana (S1) dan kemampuan lainnya yang harus dimiliki.

Kesejahteraan Guru Non PNS

Kalau kita mendengar bahkan menyaksikan sendiri upah guru yang baru mengabdi, mungkin cuma mengelus dada. Kenapa ? Ada yang satu bulan hanya mendapat upah 75 ribu, 100 ribu, 150 ribu dan paling tinggi 200 ribu. Tentu kalau disandingkan dengan para buruh yang selalu menuntut gaji, sangat jauh perbedaannya. Yang sudah 3,5 juta masih menuntut agar 4,7 juta. yang sudah 4 juta menuntut 5,6 juta dan seterusnya.

Di hari pendidikan nasional kemarin, semestinya ada agenda untuk kesejahteran para guru yang sudah lama mengabdi bahkan puluhan tahun namun belum mendapatkan kesempatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tuntutan pendidikan guru yang harus S1 juga harus sepadan dengan kesejahteraanya tiap bulan.

Semua Guru harus S1, termasuk guru PAUD/TK

Kebijakan dari Dinas Pendidikan Nasional bahwa setiap guru harus menyandang gelar S1, termasuk guru PAUD dan TK. Ini adalah kebijakan yang bagus untuk kualitas pengajaran anak-anak sejak dini. Satu sisi memang bagus, namun di sisi lain semestinya sepadan dengan upah yang didapat oleh guru setiap bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun