Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fotografi dengan Kamera Saku

13 Mei 2012   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:22 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_8513" align="aligncenter" width="500" caption="View of Göteborg island"][/caption] Silahkan lihat foto-foto yang saya ambil dengan kamera saku di youtube See: Pocket Camera Photography Part 2: Flowers Siapa bilang untuk dapat mendapatkan foto yang bagus mesti dengan kamera yang mahal. Setidaknya saya sudah membuktikan sendiri, dengan kamera saku biasa pun kita tetap bisa memotret dengan bagus. Fotonya pun tidak kalah dengan foto-foto yang di kartu pos. Sekitar 5-6 tahun yang lalu saya membeli kamera saku Kodak EasyShare 8 MP. Awalnya hanya untuk dokumentasi pekerjaan, terutama kalau sedang pergi ke kebun atau ke daerah-daerah. Jadi fotonya adalah foto standard dokumentasi. Karena keasikan motret-motret saya merasakan memotret itu asik juga. Kadang-kadang kalau sedang di tempat yang pemandangannya indah, lalu saya jepret hasilnya bagus juga. Saya suka sekali. Saya jadi tertarik dengan fotografi. Saya mulai baca-baca di internet tentang fotografi. Kalau punya uang beli buku fotografi. Lalu mulai jeprat-jepret. Setiap ada objek yang. menarik selalu saya foto. Dan, kamera Kodak itu pun hampir selalu ada di saku. Ini adalah salah satu foto favoritku. Saya suka sekali dengan foto ini. Pemandangannya khas Swedia banget. Rumah dengan cat warna merah dan lis putih. Dua kapal di latar depan. Lagit pun cerah dengan awan-awan yang menarik. Kombinasi yang indah sekali. Foto ini saya jadikan wall paper di layar monitor komputerku. Ada. cerita menarik waktu mengambil foto ini. Saat itu akhir musim dingin dan mulai masuk musim semi. Udara masih cukup dingin, suhunya sekitar 5-8oC, tapi anginnya kenceng banget. Kami sekeluarga pinginnya mau nge-grill di pulau. Eh malah cuaca jadi mendung, angin kenceng, dan mulai gerimis. Gagallah acara grill-grill-annya. Ketika pulang sambil nunggu jadwal kapal saya melihat pemandangan ini. Saya ambil beberapa foto dari beberapa sudut. Foto ini yang menurut saya paling enak dipandang. Di kamera Kodak-ku juga ada menu close-up untuk foto jarak dekat. Ternyata hasilnya cukup lumayan untuk foto makro, meskipun pembesarannya tidak terlalu besar. Saya memotret bunga dandelion ini dengan mode close-up. Lalu saya olah sedikit untuk memperbaiki saturasi dan exposure-nya. Backgroundnya saya gelapkan untuk menambah kesan kuat bunga dendelion yang kuning. [caption id="attachment_8517" align="aligncenter" width="500" caption="Dendelion close up"]

[/caption] Kamera saku ini juga lumayan untuk memotret dalam kondisi low light. Seperti foto di bawah ini. Saya matikan lampu flash-nya. Jadi kesannya terasa lebih kuat daripada ada tambahan lampu flash.
Low light Kodak
Low light Kodak
Saya juga sering memotret pemandangan dengan kamera saku ini. Kadang-kadang juga untuk memotret di jalan (street photography). Mungkin sudah ratusan foto saya ambil dengan kamera mungil ini.
Musim gugur
Musim gugur
Ukurannya yang 8MP lebih dari cukup jika mau dicetak sampai ukuran kertas folio. Di pajang di dinding juga bisa jadi pemanis ruangan. Apalagi jika hanya untuk dipajang di blog, website, atau facebook, jauh dari sekedar cukup.
Beberapa tips untuk memotret dengan kamera saku:
  1. Kenali dengan baik kamera saku Anda. Pelajari buku manualnya. Dan coba dipraktekkan dan lihat hasilnya.
  2. Jangan hanya gunakan mode Auto, tapi gunakan mode yang lain. Gunakan mode yang sesuai dengan objek yang mau difoto dan kondisi saat memotret. Biasanya kamera saku sudah ada beberapa mode untuk beberapa kondisi, misalnya: portrait, lanscape, close-up, panorama, night, snow, beach, atau yang lainnya.
  3. Pilih resolusi yang paling tinggi, karena biasanya akan memberikan hasil yang lebih baik. Meskipun ukuran filenya juga membengkak.
  4. Coba jepret dari beberapa kali dari bebera sudut. Lihat di preview-nya. Kalau dirasa kurang ulang lagi memotretnya. Foto yang jelek tinggal di-delete saja.
  5. Pastikan kamera sudah fokus terlebih dahulu sebelum klik. Biasanya tombil shutternya dipijit setengah dulu, setelah lensanya fokus baru dipijit penuh.
  6. Kalau di kamera ada garis bantu untuk komposisi (rule of the third) gunakan fasilitas ini untuk membantu komposisi foto. Foto yang mengikuti ‘rule of the third’ biasanya lebih enak dipandang mata.
  7. Kalau di kamera ada fasiltias exposure compensation gunakan untuk memambah atau mengurangi exposure.
  8. Gunakan light metering yang sesuai dengan kondisi objek dan kondisi pemotretan. Kebanyakan orang hanya menggunakan matrik metering, padahal mungkin akan lebih bagus hasilnya kalau dengan spot metering misalnya.

Kalau ada kesempatan saya akan tulisan tips-tips yang lain dengan lebih detail. Insya Allah. YouTube 1 YouTube 2 YouTube 3 Kompasianer Hobi Jepret This movie clips made using Microsoft Photo Story 3 for Windows.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun