Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Orang Manari Bulan

15 Agustus 2019   02:01 Diperbarui: 15 Agustus 2019   02:12 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika purnama tiba, ketakutan ikut bertebaran.
Sosok dirimu diperhitungkan masyarakat pesisir.

Hingga ada himbauan aktivitas jam malam dihentikan serentak.
Mereka menyebutmu "Orang Manari Bulan".

Ceritanya, ujung bibir pantai adalah tempatmu bersemayang.
Membuat jejak kaki diatas pasir hitam.

Mengorbankan kambing kandangan demi cita-citamu.
Terus menari dan tetap menari. Dibawah purnama bercahaya sepi.

Misterius dan penuh embel-embel jika ingin berkenalan denganmu.
Caranya gampang, selembar kain merah dan batot kelapa kering harus menyatu bagaikan yin dan yang.

Dirimu akan marah bila melihat cara tersebut.
Pokoknya, dikejar dan hilang dari ibu bumi merupakan resiko juang.

Masa kecilku terjebak dalam pusaran keangkuhanmu.
Terbawa ingat dari meja belajar maupun buku-buku bacaan agama.

Siapakah dirimu sebenarnya? Dapatkah menunjukannya sekarang?
Ataukah dirimu hanya cerita pahit sangat bermakna dimasa lalu. Maaf cuman baper!


Catatan
Orang Manari Bulan; Adalah Cerita Rakyat bernada Angker dari Maluku yang muncul dikala bulan purnama .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun