"Iyo, supaya ose punya tanggunjawab to," suara forum secara serentak.
Mido menunduk kepala sejenak sambil menggaruk rambut keritingnya. Ehh bagimana e, beta sebenarnya..
"Tenang, katong samua pilih ose kok Mido," Anis menjawab dengan lajunya.
Organisasi yang dibentuk bernama IPM (Ikatan Pelajar Mowae). Mido secara musyawarah dipilih menjadi ketuanya. Ucapan selamat dan mendarat di tangan Mido.
Rencana bacarita lanjut soal program belum dibahas. Palingan empat hari kedepan. Malam sudah terasan semakin dingin. Jalanan raya sudah sepi dari tongkrongan.
Bacarita next program di skor sementara. Di dalam Baileo telah memutuskan Mido sebagai Ketua IPM. Anis, Nana dan Kepala Pemuda sangat senang, sembari meninggalkan malam yang semakin larut.
Sesampai dirumah Anis tengan ditunggu Ibu/bapaknya. Rojali dan Basir sedang menonton TV. Dari depan pagar lampu depan terlihat padam. Anis tidak sadar kalau besok adalah ulan tahunnya ke 23.
"Tok, tok, tok, ketuk pintu rumah oleh Anis".
"Ibu, ibu, ibu, buka pintu dulun," teriak Anis. Saat itu pukul 23.34 wit.
"Ibu, ibu, teriak Anis dua kali pintu itu akhirnya terbuka. Bapa Anis yang membukannya.
"Ehh bapa sudah pulang," tanya Anis sambil mencium tanganya.