Mohon tunggu...
Abiyyu Hilmy
Abiyyu Hilmy Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang yang terus belajar

Menerka nerki teka teki

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ini yang Dilakukan Pilot dan Pramugara/i demi Keselamatan Penerbangan

17 November 2019   10:02 Diperbarui: 18 November 2019   10:51 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tau gak sih? Kalau sebenarnya aspek keselamatan penerbangan di Indonesia meningkat drastis setelah terpuruk dalam 10 tahun terakhir. Indonesia saat ini mendapat nilai efektivitas implementasi sebesar 81,15 % pada katergori pemenuhan standar keselamatan penerbangan. Hal ini membuat Indonesia jauh di atas rata-rata dunia yang berada di kisaran 62 persen. Nilai tersebut diperoleh saat audit keselamatan penerbangan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) yang dilakukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang merupakan hasil dari On Site Visit ICAO Coordinated Validation Mission (ICVM) pada Oktober 2017. Nah dari data tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kini aspek keselamatan penerbangan Indonesia  diatas rata-rata dunia.

Sementara itu menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pada Pasal 1, Ayat 48 yang menyatakan bahwa keselamatan penerbangan adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya sehingga berkaitan dengan ini hal berarti tingkat keselamatan penerbangan dapat diperoleh dengan hanya berfungsinya semua bagian dari instrumen penerbangan. Termasuk salah duanya adalah pilot dan pramugara/i.

Nah, disini pilot bukan hanya untuk menerbangkan pesawat, ataupun pramugara/i untuk melayani penumpang, tapi juga mereka memastikan keselamatan diri mereka sendiri maupun para penumpang. Lalu apa yang dilakukan pilot dan pramugara/i untuk memastikan keselamatan mereka?

Pilot tiba di bandara beberapa jam sebelum terbang. Pilot dan co-pilot menganalisis rute dan detail penerbangan yang telah disiapkan oleh petugas operator penerbangan. Memantau kondisi cuaca, merencanakan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan (memastikan membawa jumlah yang cukup untuk situasi yang tak terduga), memeriksa dan menganalisis dokumen, mengkonfirmasi ketinggian dan kecepatan yang benar, dan mendiskusikan rencana alternatif yang mungkin diperlukan tergantung pada spesifik keadaan yang mungkin timbul.

Dalam hal perubahan apa pun yang perlu dilakukan, pada umumnya pilot memiliki percakapan telepon dengan pengiriman penerbangan untuk membahas detail dari rencana penerbangan dan memastikan setiap dan semua ketidaksesuaian telah sepenuhnya ditangani. Pemeriksaan fisik pesawat adalah langkah persiapan pra-penerbangan berikutnya. Kapten akan mendelegasikan tugas ini kepada First-Officer atau pilot tambahan yang merupakan bagian dari kru atau dia dapat memutuskan untuk menyelesaikan pemeriksaan sendiri.

Umumnya Kapten memiliki anggota kru lain yang melakukan tugas ini sehingga dia bisa menjelaskan kepada awak kabin terkait dengan rincian penerbangan. Langkah terakhir dalam mempersiapkan pesawat untuk penerbangan apa pun adalah memprogram sistem manajemen penerbangan pesawat, meninjau beberapa prosedur darurat, dan memulai komunikasi dengan operasi perusahaan dan kontrol lalu lintas udara. Dua jam kerja rinci dilakukan sebelum pesawat apa pun mendorong kembali untuk keberangkatan.

Pilot sangat bergantung pada prakiraan cuaca penerbangan dan kondisi saat ini untuk menentukan rute di antara tujuan. Karena itu, ramalan cuaca tidak selalu akurat dan kita harus selalu menyiapkan beberapa rute dan rencana alternatif. Dalam beberapa kasus, pilot mendiskusikan dan mungkin merencanakan untuk pengalihan bandara tergantung pada beberapa aturan dan peraturan yang berbeda yang dapat perusahaan dan spesifik negara. Setelah mengudara pilot terus berkomunikasi dengan ATC (Air Traffic Control), perusahaan penerbangan, dan pesawat lain di udara untuk menentukan apa sebenarnya kondisi yang ada di rute penerbangan yang dijalankan.

Salah satu kekhawatiran terbesar pilot adalah badai petir. Pesawat memiliki sistem radar cuaca di pesawat dan benar-benar dapat menemukan dan melihat kemungkinan cuaca berbahaya beberapa ratus mil di depan. Alat ini sangat membantu pilot, tetapi terkadang dapat memberikan hasil yang salah tergantung pada jenis cuaca di depan dan pilot harus menganalisis hasilnya dengan hati-hati. Jika pilot menentukan bahwa ada cuaca berbahaya di depan, dengan menggunakan semua sumber daya yang telah disebutkan sebelumnya, pilot akan berhubungan dengan ATC untuk menentukan rute alternatif di sekitar cuaca.

Dalam beberapa kasus, ATC tidak dapat memberi pilot alternatif yang diminta karena tuntutan lalu lintas udara. Pada akhirnya pilot bertanggung jawab untuk menjaga pesawat keluar dari jalur berbahaya dan dapat menyatakan keadaan darurat jika ATC tidak dapat mengakomodasi permintaan mereka, namun hal ini biasanya merupakan upaya terakhir. Selama penerbangan, pilot juga memantau cuaca di bandara tujuan dan pengalihan. Analisis cuaca adalah aspek yang sangat penting dari pekerjaan pilot. Pilot harus selalu siap dan mengharapkan yang tidak terduga. Dalam beberapa kasus, keputusan terbaik adalah dengan memutar pesawat dan kembali ke bandara keberangkatan.

Sementara itu pramugari dan pramugara, bertanggung jawab atas keselamatan para penumpangnya. Bahkan keselamatan penumpang menjadi prioritas yang paling utama dibandingkan keselamatan yang lain, termasuk keselamatan mereka sendiri. Dalam tugasnya, pramugari mengutamakan keamanan dan keselamatan para penumpangnya terlebih dulu, terutama saat keadaan darurat yang sama sekali tidak diinginkan sekalipun.

Prosedur penyelamatan akan dilakukan oleh pramugari atau pramugara saat pilot mengonfirmasi adanya keadaan darurat emergency. Pramugari akan memberikan instruksi penyelamatan kepada penumpang sebagaimana sudah didemonstrasikan sebelum penerbangan dilakukan. Setelah terkonfirmasi keadaan emergency dari pilot, FA (flight attendant) bertugas memberikan instruksi arahan untuk survive ke penumpang disesuaikan dengan keadaan emergency-nya.

Ada beberapa hal yang dilakukan pramugara/i untuk memastikan keselamatan dirinya maupun penumpang. Pertama, mereka akan melakukan briefing/rapat dengan awak pesawat dan staf penerbangan yang di dalamnya akan mendiskusikan terkait penerbangan yang akan dilakukan. Kemudian yang kedua adalah checking peralatan keselamatan. Pramugari akan memastikan keselamatan penumpang atau kru dengan cara memastikan seluruh peralatan penerbangan sudah dalam posisi aman, mengecek kondisi makanan dan minuman yang akan diberikan, dan juga turut mengecek dan memastikan kalau pesawat sudah siap untuk dimasuki penumpang.

Jadi, tak hanya menerbangkan pesawat saja maupun melayani penumpang, akan tetapi tugas pilot maupun pramugara/i benar-benar memastikan keselamatan penerbangan jauh dari sebelum keberangkatan hingga sampai di bandara tujuan. (dikutip dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun