Mohon tunggu...
Abi Elha
Abi Elha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Today I Am Moslem Too (Kisah Ust Syamsi Ali Imam Masjid New York)

26 Januari 2018   11:18 Diperbarui: 26 Januari 2018   12:09 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang di Amerika, Islam tidak lagi ditampakan sebagai wajah yang kasar dan terbelakang, tapi Umat Islam berwajah teduh dan menyejukan

Episode : Dialog dan Kebersamaan

Kehidupan keIslaman di Amerika semakin semarak baik seiring membaiknya pola pikir masyarakat Amerika terhadap Islam itu sendiri. Meraka melihat, mencermati dan mendiskusi karakter keseharian Umat Islam yang menampakan kedamaian, jauh dari kata keras apalagi radikal.

Ust. Syamsi Ali, ceramah di Masjid AlBadr Jakarta Pusat

Dalam satu kesempatan, Ust. Syamsi Ali (Imam Besar Masjid New York) memimpin doa di tempat terbuka yang diikuti oleh ribuan (?) massa. Setelah doa sang Ustadz di colek oleh seseorang dari belakang dan dia berkata, "I'm Moslem too "

Dalam kesempatan lain, ada orang kulit putih yang menghujat Islam. Ust. Syamsi Ali mendengar dan melihat langsung peristiwa itu. Secara nuraniyah, tidak ada satupun Muslim yang tak terusik jika Baginda Rasulullah SAW dihina, dinistakan, tak terkecuali Ust. Syamsi Ali, Tokoh Muslim terkemuka di Amerika dan berasal dari tanah leluhur yang memiliki tradisi keIslaman yang kuat, Bulukumba Sulawesi Selatan. Namun kala itu beliau merenung memikirkan seandainya saat itu Rasulullah hadir di tempat tersebut, apa yang akan Rasulullah lakukan.   Akhirnya Ust. Syamsi Ali mendatangi orang yang menghujat Islam, sambil tersenyum mengenalkan diri bahwa beliau adalah seorang Muslim.

Dan banyak lagi peristiwa -- peristiwa yang mewarnai kehidupan kaum Muslimin di Amerika, yang sebagian besar dihadapi dengan santun dan bijak, termasuk kekerasan dan terror yang dialamatkan kepada masyarakat Muslim disana. Kondisi tersebut membuat masyarakat Amerika tersadarkan bahwa Umat Islam bukanlah warga Negara yang harus ditakuti, apalagi dimata -- matai dan di intimidasi. Masyarakat Muslim merupakan sebuah keniscayaan, menjadi bagian resmi dari kehidupan Amerika itu sendiri.

Selain itu, Intensifnya Ust. Syamsi Ali dan jajarannya membangun dialog dengan pemerintah Amerika, Tokoh dan Organisasi Agama lain hingga komunitas -- komunitas lain menjadikan wajah Islam yang muncul di benak Masyarakat Amerika adalah wajah yang teduh dan menyejukkan menggantikan stigma masa lalu tentang Islam yang digambarkan dengan Orang Arab bersurban berdiri di dekat onta di padang pasir dengan pedang terhunus (Penggambaran / stigma bahwa Islam adalah Arab yang keras, terbelakang dan jauh dari kemajuan / modernis).

Masyarakat Amerika Membantu Umat Islam

Kedekatan Masyarakat Amerika terhadap komunitas Muslim terlihat jelas ketika Islamophobia dimunculkan kembali, khususnya pada masa kampanya pemilihan presiden  Amerika Serikat 2016   . Sejak awal kampanye hingga terpilih sebagai presiden, Donald Trump menebarkan rasa ketakutan dan kebencian kepada Islam. Puncaknya adalah dikeluarkannya Executive Order atau aturan melarang pendatang dari tujuh negara mayoritas Muslim untuk masuk Amerika. Keputusan pelarangan tersebut segera menyulut protes, tidak saja warga Muslim Amerika tapi meluas ke hampir sebagian besar unsure di Amerika.

Keputusan pelarangan tersebut memicu 'konflik' di kalangan petinggi Amerika sendiri. Acting Attorney General atau Jaksa Agung Amerika menentang untuk melaksanakan keputusan pelarangan itu dan berakhir dengan pengunduran diri, lalu disusul oleh pemecatan oleh Presiden Donald Trump. Pada akhirnya memang keputusan Trump (Executive Order) itu dibatalkan oleh Hakim Tinggi Amerika. Permintaan banding Trump ditolak kembali oleh Hakim Agung untuk kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun