Mohon tunggu...
Abi Elha
Abi Elha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik Keputusan Politik Donald Trump

13 Januari 2018   16:39 Diperbarui: 13 Januari 2018   18:18 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trump juga dikecam ketika membandingkan bencana alam di Puerto Rico dengan dengan bencana lain di Amerka.

Oktober 2017,  ketika mengunjungi Puerto Rico untuk meninjau kerusakan dan aliran bantuan kemanusiaan bencana alam badai maria, Donald Trump mengeluarkan pernyataan yang membuat banyak pihak gusar.

"Jika Anda melihat ini semua, tiap kematian yang dihasilkan (Badai Maria) sangat mengerikan. Tapi jika Anda melihat bencana sungguhan seperti Badai Katrina, Anda akan melihat ratusan orang tewas," ujarnya

"Jadi sudah berapa yang meninggal dunia hingga pagi ini, 17 orang?," tuturnya lagi, seakan Badai Maria bukanlah "bencana sungguhan". Akibat dari pernyataannya tersebut, julukan yang disematkan kepadanya adalah sosok Kepala Negara yang memiliki empati rendah.

Bandingkan dengan Presiden atau Pemimpin Negara lain yang berkunjung ke lokasi bencana, yang bisa dipastikan akan mengenakan pakaian nuansa duka, wajah yang larut dalam kesedihan dan ucapan yang menyejukan.

Pengakuan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Kebjakan Trump yang paling banyak menyedot perhatian dan kecaman dunia, khususnya umat Islam adalah pernyataan mengenai Jerussalem (Al-Quds). Donald Trump menyatakan bahwa Jerusalem adalah sebagai ibu kota Israel dan (akan) memerintahkan Kedutaan Besar AS di Israel untuk segera memindahkan kantornya dari Tel Aviv ke Jerusalem.

"Pernyataan ini tidaklah lebih dari pengakuan atas realitas yang ada. Hal ini adalah yang benar untuk dilakukan. Hal ini harus dilakukan," ujar Trump saat berbicara di Gedung Putih seperti yang dikutip oleh The New York Times.  

Pernyataan Trump tersebut memicu kecaman dan kritik dari sejumlah pemimpin negara. Beberapa di antaranya termasuk Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel. Bahkan, Paus Fransiskus mendesak Trump untuk menghormati resolusi PBB atas Yerusalem.

images-palestine-5a59eb7d16835f26012567b2.jpg
images-palestine-5a59eb7d16835f26012567b2.jpg
Di negara-negara Timur tengah, pemerintah Arab Saudi, Turki, Yordania, Mesir, Lebanon, dan termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, ikut menyampaikan ketidaksetujuannya. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo beserta kabinetnya juga mengecam keras pernyataan Donald Trump terkait Jerussalem AlQuds).  

Gelombang protes terus disuarakan penduduk dunia (Amreka, Eropa, Asia, termasuk Indonesia) agar Trump menarik ucapannya. Bukan mundur dan meralat atas ucapannya yang memicu kemarahan dunia, 'menantang' para penentangnya. Bahkan keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menolak mengakui Jerussalem sebagai ibukota Israel pun di veto Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun