Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melawan keterbatasan

15 Januari 2019   02:17 Diperbarui: 15 Januari 2019   02:20 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila saja aku masih tertelungkup dalam kefanaan, aku mengalah pada takdir

Suara suara itu membuat kupingku semakin sakit, membisikan hal hal yang melemahkan naluri

Diatas kepala mahkota intuisi seolah dihancurkan, oleh pesan pesan ketidakmungkinan

Aku hanya memandang langit, sedari tadi sore sudah berganti malam lalu dinihari semakin menepi

Seberkas tanya menghampiri ku, mampuhkah ?

***

Sisa sisa daya di terbitkan di dinding marwah diriku, segala upaya telah ku lakukan 

Tetesan keringat sudah hampir kering, kerontang sudah air mata di pelipis ini

Kaki yang semakin bergontai untuk berderap, mata yang semakin sayu untuk menatap

Raga yang ditepis halusinasi, sudah semakin membungkuk tertelungkup

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun