Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Pelataran

12 Desember 2018   15:33 Diperbarui: 12 Desember 2018   15:36 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : Smartschool.com

Dising mendesing jerit sang bayi di pelipis mata hati , ku melihat seribu anak terotoar terkoyak koyak kedinginan, Kala hujan jatuh deras di pelataran

Bila awan sudah menggumpal, pertanda rumah mereka tak lagi ada, di trotoar dan kolong kolong jembatan

deretan kardus basah tersapu air, dan karung karung tempat menyembunyikan pakaian ikut basah Bersama rumpun jalanan

**
Kita selalu bersenandung mesra kala hujan tiba, namun selalu lupa ada sekumpulan orang yang kebingungan mencari tempat bersandar untuk sekedar meluapkan mimpi malam dari kebisingan

Mak malam ini kita tidur dimana ? jeritan sang anak jalan bertanya pada ibunya

Sudut matanya terlihat berbinar, menyaksikan langit tak bersahabat dibenaknya

Bingung dan sayu dimata nya terlontar suara suara tunggang langgang berlarian

Tak ada lagi sinar keromantisan, di pelataran para kaum yang termarjinalkan

***
Sore itu menunggu senja tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun