Berliku iya berjuang, sang arjuna di mahameruÂ
Putri kahyangan iya menggoda, tetap menjelma pada kenisjayaanÂ
begitu sajak sastrawi kitab arjuna ber iman
Teguh walau dihempas badai, dirundung nista nya dunia dan di libas goda nya Â
***
Berdalih hidup dari setetes hina nya , di benamkan akal pada imajinya
begitu sempurnanya makhluk tuhan ber tahta
Kitab sastrawi la galigo menyuratkan
Tak sombong kita punya jiwa raga, hanya secuil ruh kita punyaÂ
***
Tak ayal rupa hanya jadi penghias lara, sang jiwa mesti tunduk dengan tuhanNya
Begitu kita menjadi sang hamba !
Tutur kitab sastrawi negarakertagama berpesan
Tak mungkin hidup tanpa pencipta, ibarat duka lara diciptakan adanya
***
Nalar kita mengakar di pusaka imaji, dimana makna selalu di nobatkan di alam nirwananyaÂ
Begitu manusia , kelak menentukan arahnya, ilmu pengetahuan !
Serat chentini, sudah menggambarkanÂ
Agar tak bodoh kita memilah, mana hewan yang berwujud manusia, mana manusia yang tak berwujud
***
Tak lekas hidup menjadi makhluk mono sosial, karena kita di buminya para manusia, berbeda lah namun tetap sama atas ikrarnyaÂ
Bhineka tunggal ika, memberikan maknanya !
begitu cita cita nya kitab sutasomaÂ
Asal nya cipta menjadi cita dibalut cinta sesamaÂ
***
Bila pelangi saja dibuat bermacam warnanya, maka bijaklah kita benamkan macamnya prasyarat sebagai manusia, agar nalar tak buas dimakan usia !