Mohon tunggu...
Abidin Ghozali
Abidin Ghozali Mohon Tunggu... Administrasi - Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Pembelajar Seumur Hidup Merindukan Indramayu Maju, Mulia dan Beradab.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketum DPP Permana Ungkap Alasan Anak-anak Jadi Target Teroris

13 September 2022   06:49 Diperbarui: 13 September 2022   06:57 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CAK ABID, KETUA  UMUM DPP Pergerakan Milenial Nusantara (PERMANA). Dokpri

Relevan ketika ada beberapa kasus yang terjadi di Indonesia saat keluarga terlibat dalam proses perekrutan. Kelompok-kelompok yang berusaha untuk memastikan kelangsungan hidup masa depan, dapat melihat penggunaan anak-anak sebagai "investasi untuk generasi mendatang".

Keenam, keuntungan teknis, anak-anak khususnya perempuan, semakin sering digunakan sebagai mata-mata, untuk menyampaikan pesan, membawa material bom dan melakukan bunuh diri. Seperti yang terjadi pada kasus di Surabaya atau secara fiksi di gambarkan dalam film sayap-sayap patah pelaku peledakan menggunakan anaknya sebagai "pengantin" untuk mengantar bom. 

Alasan pragmatis anak-anak memiliki lebih sedikit resiko yang mereka hadapi dan karena itu menunjukkan lebih sedikit kecemasan. Mereka juga lebih cenderung melakukan apa yang diperintahkan, meminimalisir kecurigaan, yang dapat menjadi aset penting, misalnya dalam mendekati target. 

Kenali ke-6 perekrutan dan penggunaan anak-anak oleh teroris dan kelompok ekstrem kekerasan ini merupakan bentuk serius dari kekerasan terhadap anak. Bukan saja mengganggu terhadap perkembangan anak secara pribadi, intelektual dan sosial. Masa depan anak menyandang predikat dalam kegiatan kriminal. 

Oleh karena itu, konsekuensi kekerasan tidak hanya mencakup kerugian yang cukup besar bagi anak secara individu, tetapi juga butuh biaya yang tinggi untuk bangsa secara keseluruhan dalam penanganannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun