Mohon tunggu...
Abidin Ghozali
Abidin Ghozali Mohon Tunggu... Administrasi - Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Pembelajar Seumur Hidup Merindukan Indramayu Maju, Mulia dan Beradab.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ibu

19 Juli 2018   23:31 Diperbarui: 19 Juli 2018   23:35 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya mengandungnya dalam keadaan lemah yang yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukur kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-kulah kembalimu"

(QS. Luqman : 14)

Nak boleh merantau kemanapun kamu mau, tetapi jangan sampai lupa sama orang tuamu dikampung halaman. Nasehat Ustadz Adi Hidayat, LC. MA. "Jangan Sia-Siakan Waktumu". Ia menuturkan, Mumpung kita yang dipilih oleh Allah masih hidup di alam ini. Barangkali saking sayangnya Allah kita diminta untuk berevaluasi diri. Berapa banyak maksiat yang sudah di kumpulkan sampai hari ini. 

Banyak orang yang mungkin sudah diwafatkan oleh Allah. Menurut Allah selsai, dosanya sudah ringan, amalannya banyak. Kita dihidupkan sampai hari ini sekedar untuk diingatkan. Hai waktu kamu barangkali singkat. 

Sebentar lagi pulang, sebentar lagi mungkin meninggal, yang tidak kamu ketahui kapan waktunya ? Karena itu saat Allah memberikan kesempatan tolong jangan sia-siakan. Cobalah anda diam sejenak, kemudian beristigfar kepada Allah. Ingat dosa-dosa kita, berapa kali mata ini salah pandang, berapa kali lisan salah bertutur, Yuk sebelum kita di wafatkan coba ingat-ingat dulu itu. 

Belajar untuk menangis, jangan terlalu banyak ketawa. Coba malam ini menangis, tak mampu menangis sekarang coba lagi besok, tidak mampu lagi besoknya lagi, kalau masih tidak mampu coba tangisi diri yang belum bisa menangis. Insya Allah ada kebaikan-kebaikan bisa di dapatkan.     

Ibu dia yang tak pernah jujur tentang kesedihan, sabar menghadapi ujian hidup. Perjuangan seorang Ibu untuk melahirkan anaknya dengan menaruhkan nyawanya. Kata Ales P "Tak ada yang mampu memberikan cinta dengan tulus. 

Tak ada yang bisa dengan iklas menerima. Tak ada yang mampu memberikan kasih sayang. Hanya kau. Hanya kau Ibu. Kuingin disampingmu. Kuingin memelukmu. Dan kuingin menjadi yang terbaik untukmu."

Karena umur Ibumu belum tentu lebih panjang dari waktu sibukmu, Berbaktilah sebelum terlambat, sebelum tiba penyesalan tiada guna. Kata Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

"Jangan Bentak Ibumu" Kata Buya Syakur, Bisa saja Anda mengakui Ibu dan Bapak, bahwa cikal bakal Anda berasal dari kedua orang tua. Tetapi ketika Anda berani membentak-bentak Ibu, berarti Anda tidak pernah merasakan punya Ibu.  

Buatlah ia tersenyum dan doakan kebaikan untuknya, suatu hari mereka bersama kita, tidak akan bisa terbayarkan walau miliaran rupiah untuk satu hari di suatu saat yang akan datang. Demi Allah, do'akan mereka. Begitu dari --Suara Madinah-.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun