Mohon tunggu...
Abel Pramudya
Abel Pramudya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

Travelling, photography, bus enthusiast @abelpram

Selanjutnya

Tutup

Trip

Plesiran ke Taman Nasional Tanjung Puting

23 Agustus 2019   22:08 Diperbarui: 24 Agustus 2019   02:00 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Orangutan turun untuk makan di pos Pondok Tanggui, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Kemudian, sedikit bergeser dari Kamp Tanjung Harapan, klotok bersandar di Desa Tanjung Harapan untuk melihat aktivitas warga di sana dan melihat hasil kerajinan khas warga setempat untuk dibeli. Setelah selesai, klotok kembali menyusuri Sungai Sekonyer. Jika beruntung, wisatwan dapat melihat satwa liar beraktivitas di tepi sungai. Biasanya, yang paling sering terlihat adalah Bekantan dan Kera Ekor Panjang yang sedang mecari makan atau bermain-main.

Saat senja tiba, kapal menepi di 'pinggir jalan' untuk bermalam. Bayangkan bermalam di tepi Sungai Sekonyer, di tengah hutan, gelap gulita, hanya ada penerangan dari lampu kapal. Sensasi yang sangat mengasyikan bukan? Namun, tenang saja tidak perlu takut. Klotok yang dipakai wisatawan memiliki fasilitas yang lengkap sehingga membuat wisatawan nyaman.

Salah satu klotok yang melayani pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting.
Salah satu klotok yang melayani pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting.
Rata-rata klotok terdiri dari dua tingkat. Ada 1 dapur, 1-4 kamar tidur lengkap dengan pendingin udara atau pun kipas angin dan 2-3 kamar mandi di tingkat bawah, serta 1 ruang makan, view deck, dan ruang kemudi di tingkat atas. Fasilitas klotok beragam tergantung besar kecilnya ukuran klotok. Biasanya, di setiap klotok diawaki oleh 3-5 awak yang terdiri dari nahkoda, anak buah kapal, juru masak, dan pemandu wisata.

Penyajian masakan di atas klotok sudah seperti di restoran atau hotel berbintang. Menu yang disajikan merupakan makanan khas lokal. Namun, ada tradisi yang unik, di mana setiap sehabis memasak, beberapa bahan makanan dibuang ke sungai oleh si juru masak sebagai 'persembahan'. Ini merupakan kepercayaan masyarakat setempat yang masih dilestarikan hingga sekarang.

Keesokan paginya, kapal kembali melanjutkan perjalanan diiringi kabut tipis menyelimuti dan sahutan kicauan burung. Wisatawan bisa menuju Pondok Tanggui, untuk treking menuju pos feeding Orangutan dengan trek yang sedikit lebih panjang daripada di Tanjung Harapan. Wisatawan juga bisa langsung menuju Kamp Leakey, kamp atau situs terbesar di Taman Nasional Tanjung Puting. Di Kamp Leakey, ada pusat informasi, pusat penelitia Orangutan, juga pos feeding Orangutan, hanya saja jarak trekingnya lebih jauh dari dua kamp sebelumnya, sekitar 30-40 menit.

Trek menuju pos Pondok Tanggui.
Trek menuju pos Pondok Tanggui.

Sangat menyenangkan dapat melihat Orangutan dan satwa lainnya bebas liar di habitat asli mereka. Semoga, pemandangan ini bisa terus disaksikan generasi selanjutnya, kesejahteraan satwa bisa diperhatikan lebih baik lagi, dan semoga kita, manusia, bijak hidup berdampingan dengan mereka. Melakukan perjalanan ke taman nasional mampu membuat kita merefleksikan betapa kita harus peduli dengan alam.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun