Mohon tunggu...
Abeka Sales
Abeka Sales Mohon Tunggu... -

Hampir 30 tahun lebih berkecimpung di dunia penjualan,ingin membagikan ilmu supaya tidak lekang oleh zaman,diminta menulis oleh seorang teman agar bisa menjadi kenangan dan membuat orang lain lebih pintar ....\r\nSangat senang bila ada pertanyaan yang membutuhkan jawaban praktis secara pribadi di email ke : we322apik@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajer atau Mandor...?

26 Agustus 2014   21:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:29 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman mengatakan,bahwa dirinya mengundurkan diri dari tempat kerjanya karena merasa tidak ada kecocokan dengan atasannya. Tentu saja sangat disayangkan bilamana seseorang mengundurkan diri dari tempat kerja hanya karena tidak cocok dengan atasannya,apalagi atasannya adalah seorang karyawan yang "hanya" memiliki jabatan sebagai Manajer Pemasaran di perusahaan tersebut. Namun dikatakannya,bahwa atasannya tersebut seorang Manajer Pemasaran yang cukup dekat dengan "sang Direktur" .sehingga dirinya merasa kesulitan untuk mengadukan persoalannya dengan atasannya tersebut.

Persoalan diatas mungkin banyak dialami oleh para karyawan,karena persoalan mendasar dari sebuah perusahaan di Indonesia adalah faktor subyektivitas terhadap karyawan dari atasannya,atau kita sebut Manajer yang membawahi cukup banyak "anak buah" ; Apalagi bila manajer tersebut sedang "disayang" oleh "sang boss" karena hal-hal yang bersifat "chemistry" dan bukan karena kinerja. Kompleksitasnya muncul ketika "sang manajer" bukan berfungsi sebagai seorang manajer profesional,tetapi lebih berfungsi sebagai "mandor".

Seorang mandor,sebagaimana definisi "mandor" adalah orang yang mengepalai beberapa orang atau kelompok dan bertugas untuk mengawasi pekerjaan mereka. Jadi,tugasnya hanya mengawasi,tak lebih dan tak kurang. Bila ada kesalahan,maka seorang mandor akan menegur dan memarahi bawahannya tanpa memberikan solusi apapun atau memberikan contoh keteladanan ; Baginya,mandor itu dilayani bukan melayani,mengawasi bukan diawasi. Tak heran bila gambaran seorang mandor sejak dulu selalu di citrakan seseorang yang memegang cambuk dengan "budak" yang merintih kesakitan menahan kepedihan.

Berbeda dengan seorang "manajer" yang selainmengatur pekerjaan juga harus bisa bekerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang yang dipimpinnya atau rekan sejawatnya untuk mencapai sasaran; Dimana seorang manajer juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan oleh perusahaan. Definisi yang cukup panjang dari "Manajer" itulah yang memberikan perbedaan mendasar seorang manajer dengan seorang mandor.

Mengatur dan memimpin merupakan 2 kata yang mempunyai arti sangat dalam dalam manajemen. Tidak semua orang bisa melakukan 2 kata itu bilamana seseorang mempunyai karakter dan kepribadian yang asosial dan tidak bersikap rendah hati. Mengatur bukan menyuruh atau "suruh sana-suruh sini" kepada bawahannya,tetapi mengandung makna memberikan pengajaran,mendidik dan men-transfer pengetahuan yang dimiliki kepada bawahannya,bahasa manajemennya "coaching" ...! Untuk menjadi seorang "coach" ternyata juga tidak mudah bila tidak mempunyai jiwa kepemimpinan,apalagi bila dirinya sudah terbiasa hidup dan merasa "bisa sendiri" tanpa orang lain.

Dalam menilai seseorang itu manajer yang baik atau bukan sebenarnya cukup mudah,yaitu bila dirinya berhasil sebagai seorang ayah / ibu atau kepala rumah tangga yang baik bagi keluarganya. Seorang laki-laki atau wanita yang gagal mempertahankan perkawinan dan tidak mendidik anak-anaknya dengan baik dipastikan bukan seorang manajer yang baik. Di dalam sikap dan perilaku seorang manajer yang baik dipastikan ada kerendahan hati, ada "take & give" dan "transfer knowledge" .

Sayangnya sulit mencari Manajer yang baik di Indonesia,yang banyak adalah "title" atau status manajer tetapi berperi laku mandor. Maka dari itu tak heran bila banyak kasus karyawan mengundurkan diri karena tidak cocok dengan atasannya yang seorang "manajer" berperilaku mandor.

Anda seorang manajer atau mandor...?

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun