Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PSBB Kembali Menuai Konflik dengan Menteri

11 September 2020   11:50 Diperbarui: 11 September 2020   12:42 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan via Instagram resmi SatpolPP DKI Jakarta @satpolPPdki Jumat 11 September 2020

Sumpah Kaget dengan arah DKI Jakarta fokus penghentian penyebaran covid-19 dan Pemerintah Pusat fokus ekonomi sehingga publik menilai sering tumpang tindih kebijakan dan rawan terjadi konflik.

Berita  terpopuler di Megapolitan kompasiana paling sering dibaca konflik Gubernur DKI Jakarta dengaan tiga menteri. Berikut tiga menteri ekonomi Jokowi yang menilai PSBB DKI Jakarta bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional. Pertama,  Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi), kedua  Agus Gumiwang ( Menperin), dan ketiga Agus Suparmanto (Mendag).

Apakah menteri ini cerdas ya? Tentu mereka dari kalangan terdidik yang beroriantasi mengurus ekonomi. Apakah mereka berpikir komperhensif? tidak karena Jakarta benar-benar mengalami ancaman serius. 

Jakarta akan menjadi kota mati perekonomian dan mematikan penyebaran covid-19 seperti di wuhan, cina.wasalam... Lihat seramnya zona merah dan zona hitam di DKI Jakarta.

Kasus penyebaran covid-19 di DKI Jakarta (dinaskesehatan/istimewa)
Kasus penyebaran covid-19 di DKI Jakarta (dinaskesehatan/istimewa)

Jika mobilisasi terus terjadi demi ekonomi, maka kita ingin mendapatkan lebih banyak penyebaran  virus Corona apalagi kebijakan bioskop dibuka sebagai salah langkah. Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengaku hanya bisa pasrah dan memilih banyak-banyak berdoa agar pandemi segera bisa ditangani.

"Kita juga mau ngomong apa? Ntar gini, ntar gitu, ntar masa transisi, balik lagi, sudah 5 kali, ya sudah lah pasrah aja lah, mau diapain coba, doa sih nggak berhenti-henti pada Allah ya. Itu sudah terjadi, kita tidak bisa berbuat banyak lah, udahlah," ujar Djonny kepada [detikcom]

Kita melihat Anies Baswedan mematikan penyebaran virus corona didukung oleh Gabungan Pengelola Bioskop, Dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait keputusannya melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total terus mengalir. Kali ini dukungan datang dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu.

"Setuju. Perlu pimpinan tegas, Mohon agar pemerintah pusat tidak lagi seperti sebelumnya melakukan "tekanan" ke Pemda DKI demi politik. Ingat ini masalah nyawa manusia," Ucap Said Didu [rmol.id]

Grafik kasus harian positif Covid-19 di Jakarta sampai 11  september 2020. Tambahan kasus pada 10 september tertinggi sejak munculnya kasus pertama di Jakarta, melampaui puncak kasus diprediksi pada 30 September 2020 dekat dengan perayan G30SPKI. Jakarta telah memiliki pemimpin tegas untuk mencegah penyebaran covid-19. Rem ekonomi demi kesehatan Indonesia.

(Diolah dari tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id)
(Diolah dari tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id)

Tingkat kematian covid-192,7 persen dengan total meninggal 1365 orang, dari kasus secara total 51.285 orang yang sembuh 38.226 orang. Data kasus terkonfirmasi covid-19 dari kementerian kesehatan RI.

"Pertama, Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi), Agus Gumiwang (Menperin), dan Agus Suparmanto (Mendag) seperti belum ngopi kepanjangan  ngobrol bareng menteri kesehatan RI. Kedua, Isu ini kontra produktif  atau sebagai pengalihan isu dari omnimbus law dan isu pelemahan KPK. Ketiga, Penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta sudah diatasi Gubernur DKI Jakarta dengan tepat." Ucap Abdurrofi [kompasiana]

Sebuah kebijakan harus diambil berdasarkan data lapangan yang valid, warga jakarta yakin gubernur akan mengutamakan keselamatan daripada ekonomi, sampai sekarang belum diambil keputusan rem darurat berarti memang situasi dan kondisinya belum terpenuhi. Kita harus mengangkat isu yang lebih berbobot dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Negara yang tertunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun