Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jenis-jenis Kampanye dalam Pilkada 2020

10 Agustus 2020   04:31 Diperbarui: 10 Agustus 2020   06:33 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 penuh jenis-jenis kampanye. (liputan6.com/Darmawan)

Pilkada 2020 adalah ujian setelah belajar dari Pilpres, Pilkada dan Pileg tahun lalu. Banyak alat peraga kampanye (APK) bergambar calon kepala daerah pada tahun 2020. 

Janji kampanye memang bukan solusi tepat untuk mengatasi kualitas hidup yang dinilai masih rendah. Perjuangan diri sendiri dan/atau kolega adalah aksi dan bukti nyata untuk mengatasi kualitas hidup. Beberapa gagasan asal Indonesia mengumumkan janji kampanye Pilkada 2020 seperti Pilpres, Pilkada dan Pileg tahun lalu. Berikut jenis-jenis kampanye dalam pilkada pada tahun 2020 di Indonesia.

1. Kampanye Politik Tidak Rasional

Ilustrasi alat peraga kampanye 2019 terparkir di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Serpong, Banten. (antara.com/Muhammad-Iqbal)
Ilustrasi alat peraga kampanye 2019 terparkir di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Serpong, Banten. (antara.com/Muhammad-Iqbal)

Kampanye politik tidak rasional adalah kampanye tidak mempergunakan rasio atau tidak menjalankan putusan rasional. Rasionalitas kampanye berdasarkan konsep normatif yang mengacu pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan alasan seseorang untuk percaya, atau tindakan seseorang dengan alasan seseorang untuk bertindak. "Pendekatan ketidakrasionalan" dipakai dalam kampanye di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Serpong, Banten.

Kampanye tidak rasional dan logis kerap dinilai lebih bersifat persuasif karena disertai bujukan dan iming-iming kehidupan lebih sejahtera. Sementara setelah dipilih kehidupan masyarakat tidak mengalami perubahan. Penggunaan "pendekatan ketidakrasionalan" untuk mempengaruhi perilaku atau manipulasi perasaan manusia. Ini sangat dampak buruk yang bisa terjadi jika masyarakat kecewa.

2. Kampanye Politik Kreatif

Theater campaigns with creativity  in democracy (red-partners.com/James-Richard)
Theater campaigns with creativity  in democracy (red-partners.com/James-Richard)
Kampanye politik kreatif adalah kampanye atau cara-cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Alat peraga bermodalkan ide kreatif dan memanfaatkan beragam item tersedia. Janji kampanye memengaruhi kepercayaan dan tingkah laku masyarakat dengan daya tarik yang kreatif. Alat peraga kampanye untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program. "Pendekatan kebahagiaan" sangat baik politik kreatif di Indonesia.

Janji kandidat dalam alat peraga kampanye untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat secara bahagia. "Pendekatan kebahagiaan" menilai penting apa yang dianggap penting oleh tim kampanye. Demokrasi ibarat pesta penuh kebahagiaan dan suka cita di Indonesia. Seluruh kampanye terdapat unsur tambahan bercanda dan tertawa namun ketika pasangan calon terpilih yang memiliki kinerja hebat dalam menjabat kepala daerah. 

3. Kampanye Politik Manipulatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun