Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bola Panas Skandal Buku Merah KPK, Bagaimana Kinerja Firli Bahuri?

15 Juli 2020   17:34 Diperbarui: 16 Juli 2020   06:40 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Skandal Buku Merah KPK belum terungkap Mata Najwa

Jakarta, Kini bola panas ada di tangan Firli Bahuri mengenai kasus buku merah yang kini menjadi polemik karena diduga ada aliran dana pengusaha impor daging Basuki Hariman ke pejabat negara termasuk mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam kinerja Firli sebagai ketua KPK  dipertanyakan pernyataan bahwa KPK diduga melindungi mantan kapolri sebagai berikut:

1. Pimpinan KPK masih anggota Polri

Foto : Firli sebagai ketua KPK tidak menyampaikan skandal buku merah KPK sejak 2019. (Mata Najwa)
Foto : Firli sebagai ketua KPK tidak menyampaikan skandal buku merah KPK sejak 2019. (Mata Najwa)

Pimpinan KPK adalah anggota POLRI sedangkan Posisi polri berada dibawah garis komando presiden. KPK baru tidak mampu bertindak independen karena hierarki organisasi polri dan menerima gaji polri.

Kenyataannya anggota-anggota POLRI menjaga soliditas dan sinergitas dalam jiwa korsa. Jiwa korsa diartikan perasaan senasib dan sepenanggungan. Polri harus bisa membatasi semangat jiwa korsa atau Esprit de Corps yang terkadang disalahgunakan apalagi dipergunakan untuk perbuatan yang salah.

Semangat persatuan dan kesatuan dalam membela kesalahan tidak dibenarkan. Anggota POLRI hidup dimana dunia tidak akan berarti apa-apa tanpa rekomendasi atasan naik pangkat. Kita hidup dimana dunia harus membela dalam berbagai bentuk baik kejahatan ataupun kebaikan asalkan karier naik tidak seperti Novel Baswedan yang berhenti berjuang menjadi jendral.

2. Analisis Kerentanan Dalam Tubuh KPK

KPK mirip  lembaga porli dan lembaga kejaksaan Agung memiliki ketentuan yang mengandung “ancaman” terhadap proses pemberantasan korupsi karena kelemahan di Polri itu rentan intervensi. Kelemahan di Kejaksaan Agung itu rentan intervensi.  Penyidik lembaga tersebut tidak begitu independen.

Pembubaran KPK dinyatakan negatif sebagai lembaga independen dalam pemberantasan korupsi. Namun KPK kini rasa polri oleh Firli bahuri. Esensi KPK saat ini adalah densus anti korupsi dari POLRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun