Abdurrofi: Pemimpin Berkualitas dari Pemilih Cerdas "EDISI PILKADA SERENTAK 2025"

 

Abdurrofi Berafiliasi Kelompok Intelektual Sejak Muda

Tak dapat dinafikan lagi, bahwa memang menjadi pemilik perusahaan  dengan mudah menarik hati para karyawan wanita,  meskipun jika kembali ke masa pendidikan baik SMP, SMA, maupun kuliah. 

Sebagian besar pemilik perusahaan adalah tipe anak laki-laki cupu dan kutu buku yang mungkin sangat tidak diminati oleh remaja putri. Banyak kaum hawa tidak memiliki minat pada pria cupu dan kutu buku. 

Anggaplah itu benar masa SMP, SMA, dan kuliah. Mungkin berbeda ketika masa dewasa apalagi masa Pilkada 2025.

Peraturan pertama, Perempuan tidak pernah salah. Peraturan kedua, Bila perempuan salah kembali ke peraturan pertama. Peraturan ketiga, Egois? Emang sikap dasar mereka.

Sebagian pembaca memahami bahwa jangan menilai anak muda rajin dan kutu buku saat ini sebagai pecundang karena mereka bisa menjadi seorang pemimpin perusahaan ataupun pemimpin peradaban.  

Meskipun demikian, Pemimpin perusahaan memiliki tantangan lebih besar dan tidak mudah karena kesalahan mengelola perusahaan resikonya  mengalami kerugian materi. 

Selanjutnya perusahaan akan mengalami dilikuidasi dan  restrukrisasi karyawannya. Abdurrofi sebagai pelindung generasi kutu buku dan cupu karena secara historis mereka berbeda memandang proyek di perusahaan.

Foto : Abdurrofi berafiliasi dari golongan kutu buku dan melindungi harapan mereka

Saya membela anak muda who  nerdy (kutu buku) yang dalam dunia kerja mereka adalah pekerja berkualitas, perencana yang baik, tekun dalam kesulitan, loyalitas tinggi dan sangat ambisius. Saya nggak heran jika mereka bisa mitra sukses karena karakternya yang kuat tersebut. Daya pikat yang besar ialah  kejujuran sehingga banyak atasan yang berebut mendapatkan anak muda nerdy untuk menjadi\ bagian keluarga perusahaan (melaui pernikahan dengan anak perempuan semata wayang owner perusahaan).

Kewajaran Take Down Selama Pandemi Covid-19