Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Aw, Thank You... BPJS dan Utang RI Naik Lagi, Sayang

4 Juli 2020   01:12 Diperbarui: 4 Juli 2020   01:46 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: BPJS Naik dan Utang RI Naik Lagi| Abdurrofi Abdullah

Aw, thank you pemerintah Jokowi, respons masyarakat ini setelah BPJS naik lagi pada awal juli. Dalam penaikan tersebut, pemerintah mengamankan BPJS agar tidak rugi.

Kerugian masih posisi aw banget karena nilai fantastis kerugian berjumlah Rp 15,5 triliun, dan lebih dari 5.000 fasilitas kesehatan atau faskes yang belum dibayar penuh oleh Pemerintah. Ketidak seimbangan antara biaya pengobatan dan iuran.

Dalam (Abdurrofi:2020) menjelaskan bahwa sebelumnya momen lebih aw dan tajam bila melihat Utang Ibu pertiwi. Sayangnya, utang Ibu pertiwi sudah tembus hampir  $ 409 juta dollar  atau Rp 6.376 triliun (kurs Rp 15.600). Komposisi utang sebesar Rp 6.376 triliun itu terdiri dari ULN sektor publik baik pemerintah maupun bank sentral sebesar 203,3 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta dan termasuk BUMN sebesar 204,2 miliar dolar AS. Bukankah ini sangat menggoda ketika ibu pertiwi terus mengutang pada om-om kapitalis. Apa yang terjadi pada Ibu Pertiwi beberapa dekade kedepan dengan utang Rp 6.376 triliun. Kita lunasin dengan gotong royong.

Masyarakat berharap kenaikan ekonomi  karena Indonesia telah utang namun faktanya tarif BPJS untuk peserta kelas 1, 2, dan 3 sungguh Aw banget, sayang. Untuk peserta kelas 1 untuk para sultan, iuran BPJS dari 80 ribu rupiah menjadi 150 ribu rupiah per bulan sedangkan kelas 2 untuk bangsawan dari 51 ribu rupiah menjadi 100 ribu rupiah per bulan.

Selanjutnya, Iuran kelas 3 masyarakat rendah, Iuran naik dari 25.500 rupiah menjadi 42 ribu rupiah per bulan. Peserta kelas BPJS kelas 3, akan disubsidi pemerintah karena masyarakat dalam katagori WNI yang berpenghasilan rendah.

"Saya asumsikan nasib buruk bagi masyarakat Indonesia yang berpenghasilan rendah berdasarkan Bank Indonesia memastikan inflasi pada Juli 2020 akan sebesar 0,04 persen month-to-month (mtm), yang didasarkan pada survei monitoring  harga pada minggu pertama bulan ini. Inflasi Juli dipastikan akan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Namun proyeksi Tahun 2020 ekonomi Indonesia akan hancur tetap terjadi kecuali diantisipasi,"-Ucap Mr. Axel pada 03/07/2020 jam 20:00 WIB dalam rapat ekonomi inklusif saat virus corona di Jakarta.

Proses antisipasi dengan mengundang aliran modal asing ke Indonesia  karena pemerintah menerbitkan banyak surat utang untuk memenuhi pembangunan dan dana penanganan pandemik.

Hal ini menarik minat investor asing, antek-antek asing dan kapitalis global yang memili agenda untuk mengambil kekayaan Indonesia bila tidak mampu membayar se-linear dengan situasi Indonesia butuh suntikan stimulus Uang dalam utang.

Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan Surat Utang terbesar sejak pandemic covid-19 terjadi. Surat Utang terbesar dan terlama sepanjang sejarah Indonesia terbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Utang Negara (SUN).

Menurut Ahli ekonomi  era krisis sekaligus mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang, Mr. Axel menjelaskan bahwa realisasi pertaruhan ekonomi saat krisis dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan penjualan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dolar sudah tepat. Pada posisi ini, saya mendorong agar pemerintah duduk bersama dengan BI untuk  penetapan suku Bunga 0. Dalam menetapkan kebijakan suku bunganya untuk memperbaiki keadaan ekonomi ketika krisis dengan memperbanyak uang beredar untuk usaha. Dengan bunga yang rendah dan penetapan sanksi ekonomi bagi  pengusaha yang memindahkan uang keluar negeri. Maka, Strategi ini bisa memberikan stimulus perekonomian sedangkan para pengusaha tidak menyimpan uang di bank dan  mereka produktif mengembangkan bisnis berbasis kolaborasi digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun