Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Di Mana Jantung Ekonomi Asia, Indonesia adalah Pusatnya Kepemimpinan Dunia

16 Juni 2020   20:20 Diperbarui: 16 Juni 2020   21:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kesultanan Modern Abad 21 Bernama Indonesia | dokpri

Indonesia adalah wajah modern Kesultanan di nusantara secara historis cukup cerdas dalam kebijakan luar negeri yang berpusat pada ideologi islamisme dalam model lebih progresif disebut pancasila di abad 21. Bila kesultanan begitu mahir dengan merek yang berpusat pada ekonomi ini, mengapa kita tidak lagi. Apakah Indonesia bisa menjadi pusatnya kepemimpinan dunia? Pertanyaan penting ini diambil alih diskusi kang rofi di kampus merah marun, Universitas Singaperbangsa Karawang pada  tanggal 17 Juni 2019 sekitar jam 14:00 WIB.

“Saya analogikan jantung kesultanan modern saat ini adalah kekuatan Indonesia dengan militer terbaik untuk perdamaian dunia sedangkan tujuan ekonomi Indonesia adalah pentingan negara dan kesejahteraan rakyat. Kekuasaan secara inheren terbatas oleh usia. Karena itu pencarian kekuasaan tidak diwariskan seperti masa lampau tapi melalui kompetisi demokrasi. Ini adalah simbol dari trah kekuasaan intelektual berdasarkan persaingan gagasan dari anak bangsa terbaik dan golongan terdidik. Sebaliknya, kesultanan dulu hanya mengandalkan posisi kekayaan dan keturunan sedangkan intelektual mereka terbatas sehingga kekuasaan jatuh dan rapuh,” Ucap kang rofi

Untuk memiliki jumlah kekayaan tidak terbatas, yang menjadikan ekonomi permainan jumlah positif dan perlu dicari secara bijak. Menurut mahasiswa cerdas ini, Indonesia adalah pusatnya perekonomian dunia dan merupakan jantung ekonomi Asia.  

Kesultanan Indonesia akan menjalankan kekuasaan atas wilayah  apa yang merupakan kekuatan ini dan seorang sultan bagaimana membuat masyarakat produktif dan mandiri. Kekuatan sultan terdapat pada memengaruhi struktur sosial melaui wilayah, populasi, kinerja ekonomi, sumber daya alam, kemampuan militer, dan lain-lain. Indonesia akan terus melakukan kolaborasi untuk hubungan lebih bermanfaat bagi berbabagai negara. Menundukan negara lain bukan dengan perang tapi dengan ketauladanan.

“Saya tidak bisa terima bahwa rakyat Indonesia diperlakukan seperti orang miskin sedangkan mereka memiliki potensi untuk menggerakan peradaban dunia. Sultan modern atau pemimpin saat ini harus membangun dan menjalankan kekuasaan dengan mengacu pada faktor ekonomi berdasarkan faktor geografis. Membangun sebuah perpustakaan disebut budaya membaca. Pada pemahaman ini, perpustakaan dan pendidikan sebagai pemasangan software untuk kekuatan militer, pelayanan sesama dan tujuan ekonomi lebih nyaman. Saya tegaskan ajari mereka menjadi kaya, bukan jadi orang minta-minta, tidak ada bantuan pemerintah berupa uang kecuali pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai konstitusi.” Ucap kang rofi

Indonesia kekurangan narasi geopolitik, Asia baru terlihat berkembang karena faktor Tiongkok dan Jepang sebagai 'penguasa' kawasan Asia. Kang rofi mengajukan untuk peningkatan kemakmuran negara-negara di kawasan tersebut bersamaan dengan peningkatan anggaran penanaman modal, sanksi perekonomian dan pinjaman bebas bunga yang mengesankan perlombaan ekonomi dunia. Fenomena ini tidak terlepas dari eksistensi kolaborasi kepentingan dari sejumlah negara kawasan dalam beragam bentuk.

“Indonesia sebagai kesultanan modern harus bisa menjadi peran agen solusi atas setiap sengketa, wilayah perbatasan merupakan isu paling sensitif yang dapat terekskalasi menjadi konflik bersenjata. Setiap masalah yang menonjol adalah sengketa perbatasan wilayah perairan antara beberapa negara ASEAN dengan Cina di Laut Cina Selatan (LCS). Sengketa di LCS melibatkan Cina, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Maka, Keputusan Indonesia diperhitungkan dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis di kawasan Indo-Pasifik pada abad ke-21.” Ucap Kang Rofi

Model hubungan luar negeri Indonesia sebagai kesultanan modern tidak memberikan rasa jengkel dan marah muncul setiap kali melihat berita yang ditayangkan televisi seputar pemberitaan di  negara lain. Indonesia harus bisa memperbaiki para penegak hukum berkutat kekayaan dengan  penggelapan, suap dan gratifikasi. Seorang sultan modern harus sibuk dengan memberikan pandangan dan pendapatnya seputar soal keadilan, kesejahteraan, kemanusiaan, ekonomi baik menurunkan pajak maupun membuat bunga BI menjadi zero. Sementara Sultan memantapkan posisinya bahwa tidak bisa ikut campur dalam wilayah hukum. Biarkan aparat atau institusi yang menyelesaikan sesuai dengan tanggung jawabnya.

“Bagaimana dengan masyarakat tentang penegak hukum? Jelas... Masyarakat Indonesia menghendaki keadilan karena itu kebutuhan batin mereka harus dipenuhi sehingga setiap pelaku kejahatan 'segera' mendapatkan hukuman yang setimpal. Jika paradigma penyelesaian kasus besar yang menyangkut kepentingan teman dan keluarga dari pejabat,  Penegak hukum tak perlu ragu masih mengacu kepada prosedur hukum formal yang ada saat ini. Maka jangan berharap rasa keadilan masyarakat akan terwujud bila penegak hukum pengecut!” Ucap Abdurrofi

Dengan demikian kesultan modern Indonesia sudah banyak fakta yang menunjukan urgensi perbaikan untuk mengobati kekecewaan masyarakat atas keputusan hukum yang bertele-tele dan eksekusinya yang tidak proporsional. Penegak hukum menjalankan fungsinya sangat profesional dengan cara penanganan kasus yang dilakukan pihak Kepolisian, Kejaksaan, dan Kehakiman. Mereka selalu mengatakan jangan mengambil kesimpulan dengan ada bukti kuat dan meyakinkan. Proporsi kebahagiaan bersifat distributif tidak hanya inlook ke masyarakat Indonesia tapi outlook kepada masyarakat dunia dengan sebuah keteladanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun