"Kesadaran kolektif" atau solidaritas sosial. Dalam teori ini menjadi dasar penulisan artikel titik temu Anies Baswedan dari minoritas keturunan Arab menjadi kandidat presiden Indonesia.
Kesadaran kolektif memang dalam teori sosial Durkheimian. Terpilihnya Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta karena ia memiliki titik temu antara Anies Baswedan sebagai minoritas keturunan Arab dan warga Jakarta. Begitu juga Anies Baswedan memiliki titi temu dari sejarah Indonesia.
Berbagai bentuk dari apa yang mungkin disebut "kesadaran kolektif" dalam masyarakat modern telah diidentifikasi oleh sosiolog lain, seperti Mary Kelsey, mulai dari sikap solidaritas menyadari sifat dan keadaan mereka yang sama, dan sebagai hasilnya bertindak sebagai komunitas dan Sebuah kekuatan politik.
Kandidat dan posisi tawar Anies Baswedan lebih hingga perilaku ekstrem seperti pemikiran kelompok, perilaku kawanan, atau pengalaman bersama secara kolektif selama ritual demokrasi yang mengedepankan kepentingan kolektif.Â
Jakarta dan Indonesia memang berbeda namun dengan penting dari komunitas mereka sebagai kenangan episodik. Hal ini biasanya mengarah pada kohesi dan solidaritas sosial yang kuat dari peran perjuangan kemerdekaan dan perjuangan reformasi.
Hari ini  suasana yang memanjakan, perang melawan virus korona cukup di rumah dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta sedangkan pada masa lalu kakek Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan peran melawan penjajahan sebagai titik temu eksklusif dan perekat jaringan sosial secara historis.
Kelompok minoritas keturunan Arab secara formal yang memiliki pertemuan terjadwal dan tanpa nama cenderung merepresentasikan aspek penting dari komunitasnya sebagai memori semantik yang biasanya mengarah pada kuatnya kolektif sosial.
Memori semantik adalah memori umum  mengenai pengetahuan yang kita dapatkan dari lingkungan kita selama kita hidup. Keluarga Baswedan dan keluarga Soekarno memiliki hubungan baik pada orde lama sedangkan Anaknya memiliki hubungan dengan Soeharto dalam bingkai orde bar.
Pada era reformasi keluarga ini memiliki dua sosok menonjol yakni Novel Baswedan sebagai penyidik KPK terkenal karena penyiraman air keras dan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan sebagai minoritas yang berusaha sadar diri, tidak berkomentar terkait masalah Indonesia kecuali beliau sudah diberi amanah. Banyak kisah selama kuliah dan organisasi.