Keberhasilan tersebut bukanlah disebabkan oleh keterlibatan TNI POLRI dan PNS dalam program KB. Ketika orang Sultan Hamengkubuwono X yang menjalankan usaha memiliki tekad, semangat, dan kemauan yang keras.Â
Keberhasilan tersebut terjadi juga karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan penambahan anak yang semula terfokus pada pencapaian target dari pernikahan kemudian masyarakat modern berpikir anak sebagai populasi baru manusia sesuai prosedur demografis.
Masyarakat modern berpikir antara luas wilayah dengan populasi yang harus disiapkan untuk wilayah tersebut mulai dari taman anak sampai lapangan kerja serta kuburan mereka dalam wilayah yang terbatas sedangkan hasrat ingin keturunan dilandaskan pada realitas sosial dan geografisnya Indonesia.
Atas nama kesejahteraan, pria Indonesia berkepentingan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pribadi. Sebab, konon seorang pria dari sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan bila pertumbuhan ekonominya cukup tinggi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi itu dalam tataran operasionalnya memudahkan pernikahan monogami sampai poligami. Hendaklah pria menikahi wanita yang subur (tidak mandul), cerdas dan penyayang agar kalianlah jadi lebih banyak keturunan berkualitas
Dengan demikian sebagai suatu cita perlindungan atas hak personal seseorang  pria dalam reproduksi atau regenerasi berkualitas dalam keberlangsungan makhluk hidup yang terencana.
Abdurrofi Abdullah Azzam
Salam Excellent