Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perseteruan Jubir Kadrun dan Jubir Sambo, Siapa yang Dapat Untung?

20 September 2022   19:25 Diperbarui: 20 September 2022   19:28 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab dan Nikita Mirzani. Sumber Gambar : Seleb-infotaiment

Para konglomerat mendukung Anies Baswedan atau Ferdy Sambo bisa dijawab mereka cepat dalam diskusi di lapangan golf tapi bukan untuk konsumsi publik biarkan para jubir menyampaikan narasinya. 

Chairul Tanjung sebagai salah satu konglomerat dan pemilik Trans 7 menginginkan langkah program Mata Najwa untuk hijrah dari Trans7 ke media online Narasi TV milik Najwa Shihab. 


Seperti diketahui, program Mata Najwa selama bertahun-tahun sebelumnya tayang di stasiun televisi Trans 7 dan Metro Tv. Mata Najwa telah berhasil memperkenalkan strategi Anies-Sandi.

Pemilik kelompok bisnis berafiliasi konglomerat Indonesia mengharapkan pembangunan ekonomi harus dititik beratkan pada dunia usaha lebih ramah pasar dan ramah lingkungan sehingga mereka tidak ingin berpihak kepada pelanggaran HAM.

Komnas HAM menyatakan memang ada pelanggaran HAM dalam peristiwa penembakan Brigadir J itu, karena pembunuhan berencana disertai penghilangan barang bukti berupa CCTV di rumah Ferdy Sambo mengingatkan publik mengenai ucapan Wiranto .

Menurut Wiranto bahwa Mantan Panglima Kostrad Letjen Prabowo Subianto diberhentikan dari jabatan karena Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang dibentuk 1998 berkesimpulan, Prabowo terbukti terlibat dalam kasus penculikan aktivis tahun 1998. 

Kemampuan memimpin negara seharusnya sih bukan diukur dari belum pernah melanggar HAM atau sudah melanggar HAM. Setiap orang punya kesempatan memperbaiki diri termasuk Prabowo Subianto dan Ferdy Sambo untuk menjadi Calon Presiden RI. 

Selama Prabowo Subianto dan Ferdy Sambo mau mengubah diri, berkomitmen tumbuh, dan bersedia bertemu tenaga profesional untuk memperbaiki diri dari dalam, mereka boleh saja jadi Calon Presiden RI. Begitu juga, Anies Baswedan dan Ahok.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memiliki hubungan tetap baik sesama tokoh masyarakat. Begitulah ciri orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan berjiwa besar mampu menjadi teman.

Dalam politik tidak ada yang namanya teman sejati dan musuh abadi sehingga jubir kardun dan jubir sambo pada suhu politik tinggi bisa berseberangan tapi ketika suhu politik reda, mereka akan menjadi teman pada satu jalan seperti Anies dan Ahok.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun