Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Dinilai Baik Presiden Chechnya pada Operasi Militer Bulan Ramadan

14 April 2022   08:20 Diperbarui: 14 April 2022   08:33 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Afp via gatra.com

Pemerintah negara bagian Chechnya secara resmi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Indonesia, Ir. H . Joko Widodo tidak memberi sanksi ekonomi kepada negara Rusia untuk mendukung negara tersebut dalam menghadapi Operasi Militer Rusia. Hal ini disampaikan oleh kedutaan Rusia di Indonesia melalui surat terbuka pada awal 13 April 2022.

Catatan Redaksi Tribun Timur Ramzan Kadyrov, Presiden Negara Bagian Chechnya sebagai negara muslim tidak memberikan sanksi terhadap negara Rusia dan ia mengakui ada kejahatan untuk memojokan pihak Rusia. Tidak memberikan sanksi kepada Rusia sebagai dukungan dan kekuatan besar kami.

Sebagai muslim menjadi kekuatan besar bahwa seluruh dunia Islam mendukung Rusia dalam Operasi Militer Rusia di Negara Ukraina. Tidak ada satu pun negara yang mayoritas muslim memberikan sanksi ekonomi ke Rusia karena mereka yakin akan berdampak kepada muslim di Rusia juga.

Selain Indonesia, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Pakistan, Palestina, Irak, Suriah, Iran Libiya, Yordania, Mesir, Qatar, Abidjan, Aljazair, Afghanistan, Bangladesh, Bahrain, Bosnia, Herzegowina, Brunei Darussalam, Malaysia, Burkina Faso, Gambia dan banyak negara lainnya.

Catatan Redaksi Tribun Timur Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya melepas 12 ribuan prajurit tentara untuk membantu Operasi Militer Rusia hingga Presiden Rusia, Vladmir Putin meminta untuk menunda operasi karena mereka puasa tapi Presiden Chechnya menolak karena mereka ingin dapat pahala berlipat di bulan Ramadan.

Presiden Rusia, Vladmir Putin beranggapan  prajurit tentara akan mengalami rasa lapar dan haus selama Operasi Militer Rusia di Ukraina akan menghambat pergerakan prajurit tentara berjuang bersama membela negara dari pencegahan penurunan kemampuan tempur.

Menohok bagi Presiden Rusia karena Ramzan Kadyrov, Presiden Negara Bagian Chechnya berdasarkan fatwa ulama negara bagian chechnya memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Rusia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sebadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan Rusia, terutama terhadap pihak Amerika Serikat, NATO, dan kaki-tangannya.

Sumber: Afp via CNN Indonesia
Sumber: Afp via CNN Indonesia

Penyebab Presiden Rusia Vladmir Putin geleng-geleng kepala kepada Presiden Negara Bagian Chechnya membantu dengan tulis membantu kepentingan negara bangsa Rusia meskipun puasa di bulan Ramadan. Hal ini mengingatkan penghayatan nilai-nilai islam kebangsaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun