Orang Tionghoa juga ada yang beragama Islam memperkenalkan baju koko turun termurun masyarakat Tionghoa karena seiring perkembangannya orang Tionghoa menjadi pakaian laki-laki yang mayoritas memeluk agama Islam.
Walaupun keberadaan warga berketurunan Tionghoa yang beragama Muslim dari suku Hui, Suku Han dan suku lainnya berjumlah sedikit dan mereka bisa menunjukkan bahwa persaudaraan sesama Tionghoa itu berhubungan baik dan tetap dapat hidup damai berdampingan serta bertoleransi.
Terdapat banyak keunikan dari Tionghoa beragama muslim mulai dari masakan bernuansa Tiongkok yang halal memiliki cita rasa kampung halaman hingga angpao dianggap sedekah antar keluarga karena musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.
Pulang kampung dilakukan karena seseorang Tionghoa bekerja di Jakarta dan keluarganya di kampung halaman karena kampung halaman sebagai tempat dimana mereka dilahirkan dan menghabiskan masa kecil  hingga menjelang dewasa.
Tidak sedikit pengusaha Tionghoa Indonesia kembali ke kampung halaman di Tiongkok baik Shenzen, Beijing, dan kota metropolitan lainnya karena hari libur imlek di Indonesia untuk pulang kampung bertemu keluarga di sana berbagi angpao dalam bentuk Tunjangan Hari Raya (THR) Imlek.