Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love

Terjebak Poligami Bahagia karena Cinta Segitiga

6 Agustus 2021   11:11 Diperbarui: 6 Agustus 2021   11:28 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Terjebak Poligami Bahagia Karena Cinta Segitiga. Sumber Gambar : Freepik/diolah pribadi

Poligami adalah ilegal menurut hukum keluarga barat tetapi pernikahan poligami yang dilakukan di negara lain dapat diterima atau ditolak dalam kasuistik.

Dalam praktiknya hubungan poligami seringkali diam-diam ditoleransi untuk mencapai inklusi cinta dalam cinta segitiga sedangkan poligami untuk usia dini ditolak.

Pola cinta segitiga dalam pernikahan poligami yang sekarang biasa diangkat dalam konteks inklusi cinta dalam menyuarakan hak asasi manusia.

Negara Barat seperti Jerman, Belanda, Norwegia, Belgia, Prancis, maupun  Inggris semuanya bergulat dengan masalah poligami di negara-negara di mana undang-undang pernikahan mendefinisikan pernikahan sebagai antara dua orang.

Terlepas dari contoh-contoh ini, sangat sedikit diskusi nyata tentang inklusi cinta segitiga, praktiknya, dan konsekuensinya ditolak negara barat sebagaimana negara timur menolak LGBT.

Pembuat kebijakan harus menghadapi arus orang melintasi perbatasan yang mencakup keluarga poligami yang menikah secara sah dan bahagia dalam cinta segitiga, beberapa di antaranya akan memasuki pernikahan semacam itu sebagai sarana perlindungan hak asasi.

Praktik poligami di Inggris selama 6 tahun terakhir sedangkan praktik LGBT di Indonesia dalam perjalanannya menyeimbangkan kebebasan beragama dengan kesetaraan gender, inklusi cinta  dan kepentingan terbaik anak.

Persamaan LGBT dan poligami adalah korban antara dunia timur dan barat sehingga poligami cocok di timur sedangkan LGBT di Barat kecuali norma-norma disepakati yang menyertai kebebasan seksual, otonomi domestik, kesetaraan, dan non-diskriminasi.

Jelas bagi kamu bahwa menanggapi poligami akan membutuhkan lebih dari sekadar larangan praktiknya di negara barat sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dan tantangan inklusi cinta sebagai hak dasar manusia.

Ini akan menuntut peninjauan kembali undang-undang poligami saat ini dan pertimbangan celah hukum yang memungkinkan pria Muslim menikahi dua wanita dengan memasuki pernikahan agama yang tidak terdaftar karena larangan di negara barat.

Berbeda dengan Indonesia dalam inklusi cinta lawan jenis secara terdaftar sedangkan cinta sesama jenis dilarang sehingga pelaku LGBT dalam penyelidikan pelanggaran di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun