Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pengaruh Poligami dalam Menangani Ketimpangan Sosial di Indonesia?

11 Februari 2021   15:21 Diperbarui: 11 Februari 2021   15:40 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Poligami dalam Menangani Ketimpangan Sosial di Indonesia. Gambar : poligamibahagia

Penyebab ketimpangan sosial menurut Abdurrofi Abdullah Azzam dari akses ekonomi karena akses pendidikan sulit d Indonesia. Hal ini yang kemudian mendorong lebih banyak wanita mencari pria yang lebih mapan dan dewasa karena berbagai faktor dan poligami bisa menangani ketimpangan sosial di Indonesia.

Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) bahwa tercatat masyarakat Indonesia yang berumah tangga Indonesia mencapai 57.116.000 jiwa. Yang miskin mencapai 9,4 persen atau sekitar 5 juta. Jika poligami diterapkan oleh pria mapan. Maka angka yang miskin akan berkurang signifikan.

Ungkapan klise "yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin" tampaknya karena pria mapan menikahi wanita mapan secara monogami telah menjadi kenyataan berulang bisa dihentikan jika wanita mapan tersebut memberi izin wanita miskin meskipun sebagian wanita mapan lebih ingin istri selanjutnya untuk dipoligami berstatus mapan juga.

Selain itu, wanita miskin mengalami ego yang tinggi di tengah kehidupan modern serba realistis namun setelah mereka digampar oleh kehidupan realitas yang sulit jalan poligami menjadi pilihan yang mereka sadari tepat di Indonesia.

Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) Wanita dipoligami oleh pria mapan karena empat perkara, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka, dapatkanlah wanita yang taat beragama, niscaya kamu akan beruntung untuk menangani ketimpangan sosial di Indonesia.

Banyak wanita muda lebih memilih dipoligami pria mapan dan dewasa yang tidak hanya akan mengatasi masalah finansial, tetapi juga kepala keluarga tersebut bisa menjadi mentor atau pembimbing dalam menjalani masa depan yang lebih baik sebagai wanita karier.

Kehadiran para pria mapan di provinsi-provinsi Indonesia itu berkaitan dengan semakin pesatnya ekonomi yang menarik banyak investor asing mendirikan bisnis di negara tersebut. Itu alasan salah satu kenapa jumlah poligami makin meningkat.

Selain itu, Abdurrofi Abdullah Azzam tidak heran mengapa Indonesia tampaknya menjadi praktik, terutama di kawasan perkotaannya sampai pedesaan karena mayoritas beragama Islam yang taat kepada Al-Quran atas perintah menikahi wanita dua, tiga dan empat secara adil.

Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) Pria mapan harus belajar tentang konsep adil dan bijaksana agar keutuhan rumah tangga tercapai dalam membantu pemerintah Indonesia menangani ketimpangan sosial.

Bila kalian berani bisa berbuat adil, maka nikahilah empat perempuan saja. Itu membatasi poligami menikahi 100 wanita dan seribu wanita karena keadaan kesenjangan atau ketidakseimbangan dalam masyarakat dalam mengakses atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun