Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebaiknya Belajar dari Anies Baswedan Membalas Cinta Terhadap Orang Rasis

6 Februari 2021   21:16 Diperbarui: 6 Februari 2021   21:44 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar kompas.com, diolah pribadi

Sebaiknya belajar untuk memaafkan dan membalas dengan cinta kepada orang-orang melukai hati meskipun ungkapan rasisme tidak dibenarkan oleh agama apapun. Dalam catatan Abdurrofi A. Azzam bahwa hinaan kadrun pada minoritas keturunan Arab termasuk rasisme. 

Belajar dari rasisme sebagai batasan untuk siapapun, kapanpun  dan  dimanapun untuk menghormati identitas seseorang, latarbelakang seseorang dan perbedaan pilihan politik seseorang.

Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) menyatakan bahwa polarisasi politik adalah fenomena gelombang publik yang transversal atau potongan melintang yang menentukan orientasi peningkatan perbedaan preferensi secara biner atau partisan.

Hasil polarisasi mengenai terpilihnya minoritas keturunan Arab di demokrasi Jakarta ialah diperoleh bahwa terdapat dua jenis masyarakat rasisme dan masyarakat tidak rasisme dari hasil pengamatan politik.

Abdurrofi Abdullah Azzam (2021) berpendapat bahwa ada hubungan antara perbedaan publik dalam menghasilkan respons kebijakan publik ada yang pro dan ada yang kontra sedangkan rasisme sering terjadi pada kelompok bertentangan.

Perbedaan pilihan politik berujung respons kebijakan publik. Perbedaan respons dianggap wajar namun Abdurrofi A. Azzam pernah menyayangkan terjadinya peristiwa rasisme itu sebagai respons kelompok bertentangan.

Belajar dari Anies Baswedan terhadap kelompok yang bertentangan yang merespons dengan rasisme. Hal serupa juga disampaikan melalui laman Call Center POLRI 110 berupa laporan penghinaan rasisme.

Memang tidak semua orang minoritas memiliki pengalaman dimana mereka menerima perlakuan diskriminatif oleh identitas. Namun,  mereka pernah menyakiti perasaanmu lewat perkataan, menentang pilihan hidupmu, melukaimu secara fisik maupun mental hingga bunuh diri layak di penjara.

Mengejek identitas yang kerap kali dilakukan oleh sebagian orang merupakan bentuk ejekan verbal yang dikenal dengan istilah rasisme.

Perbedaan ini akhirnya menimbulkan kondisi yang disebut pola tidak penerimaan hingga percobaan bunuh diri. Jika sudah begini, siapa yang harus bertanggung jawab?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun