Mohon tunggu...
Abdurrahman Rasyid
Abdurrahman Rasyid Mohon Tunggu... Lainnya - a

a

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Masuknya Agama Islam di Indonesia

9 Mei 2019   00:19 Diperbarui: 9 Mei 2019   02:52 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masuknya agama islam di indonesia sangat erat kaitannya dengam kegiatan pelayaran dam perdagangan pada masa lampau. Kalian ingat bahwa kegiatam pelayaran dan perdagangan di perairain nusantara telah berlangsung sejak awal tahun masehi. Pada waktu itu banyak pedagang dari India dan Cina mengadakan hubungan dagang dengan pedagang-pedagang indonesia. Kegiatan pelayaran dan perdagangan ini semakin hari semakin berkembang ramai.

Selanjutnya pada sekitar abad ke-7 dan 8 M pedagang-pedangang  islam dari timur tengah  banyak yang datang berlayar ke selat malaka hingga ke perairan nusantara kita. Pada masa itu indonesia telah berdiri kerajaan terkenal bernama sriwijaya. karena sriwijaya ketika itu merupakan bandar terbesar, tempat singgah dan bingkar muat barang-barang dagangan yang di bawa para pedagang dari kepulauan nusantara maupun dari luar, maka kemumgkinan besar termasuk para pedagang dari timur tengah yang singgah pula di sriwijaya. Oleh sebab itu para pedagang  islam yang telah mengenal sriwijaya menyebutkan sriwijaya dengan istilah Zabag atau Zabay. 

Berkembangnya hubungan perdagangan antara pedagang-pedagang indonesia membawa pengaruh masuknya agama islam ke indonesia.

Pada umumnya para pedagang islam sambil berdagang mereka memperkenalkan atau mengajarkan pula agama islam kepada pedagang maupun penduduk setempat. Melalui hubungan dagang inilah penduduk indonesia mengenal ajaran agama islam untuk selanjutnya secara sadar mereka memeluk agama islam. 

Sekitar abad ke-11 M islam telah sampai pula di pulau jawa. Keterangan ini di peroleh berdasarkan bukti ditemukannya sebuah batu nisan (makam)  yang bertuliskan huruf arab. Batu nisan yang berangka tahun 1082 di temukam di lereng (dekat gresik). Tulisan pada batu nisan ini memuat keterangan tentang wafatnya seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun. 

Keterangan lain tentang berkembangnya agama islam di indonesia bersumber dari catatan perjalanan seorang yang bernama Marco Polo. Dia adalah seorang musafir dari venesia, italia. Dalam perjalanan menuju Tiongkok (Cina yang di temouh melalui jalur laut) Marco Polo singgah di aceh utara. Dari persinggahannya itu ia menceritakan bahwa di perlak banyak penduduk yang beragama islam dan banyak pula pedagang dari gujarat (india)  yang giat menyiarkan agama islam. 

Berdasarkan keterangan tersebut  di atas, jelas bahwa selain pedagang-pedagang dari gujarat (india)  yang aktif mentiarkan agama islam di kepulauan Nusantara. Perlu di ketahui bahwa pedagang-pedagang Gujarat sejak abad ke-10 telah menganut islam. 

Agama-agama islam mula-mula berkembang di kota-kota dagang atau di sekitar bandar tempat persinggahan pada pedangang islam. Daerah yang mula-mula menjadi daerah islam adalah perlak dan samudra pasau. Kemudian meluas ke pulau jawa seperti gresik, tuban, demak, cirebon, banten. Seharusnya ke pulau lainnya (maluku, sulawesi, kalimantan dan sebagainya) 

Berkembangnya agama islam secara cepat dan meluas di indonesia terutama di daerah pesisir karena adanya kontak dagang antara pedagang islam dengan pedagang indonesia. Para pedagang islam dari gujarat dalam menyiarkan agama islam dengan cara bijaksana dan tanpa paksaan atau kekerasan sehingga banyak pedagang maupun penduduk indonesia pada masa lampau yang tertarik kepada islam. Selain itu ajaran islam tidak mengenal kasta.

Kita patut bersyukur atas kehadiran agama islam di negara kita. Karena agama islam adalah agama rahmatan lil'alamin. Perlu di garis bawahi  bahwa agama islam masuk ke indonesia dengan jalan damai dan tanpa kekerasan atau paksaan. 

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membaca tulisan yang jauh dari kata sempurna ini, Kurang lebih nya mohon di maafkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun