Seiring berkembangnya industri makanan di Indonesia memengaruhi pola makan masyarakatnya yang cenderung lebih menyukai makanan cepat saji atau biasa disebut Junk Food. Junk Food mengandung kalori, gula, lemak, protein, dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gizi lebih. Gizi lebih adalah kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi.
Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin, mineral dan tinggi kalori yang berasal dari gula dan lemak. Contohnya: hamburger, pizza, gorengan, mie instan, makanan kaleng, keju olahan, dll.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi junk food di kota-kota besar semakin meningkat dan cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar adalah anak-anak dan remaja tidak terkecuali dengan orang dewasa. Penting bagi kita untuk mengetahui dampak buruk junk food bagi kesehatan diantaranya:
- Meningkatkan resiko penyakit jantung
- Obesitas
- Dapat menyebabkan kanker kolesterol
- Menurunnya IQ pada anak
Menurut Davies, jumlah remaja yang menderita obesitas di inggris sudah sangat mengkhawatirkan maka dari itu perlu upaya untuk mengendalikan permasalahan ini.
Upaya untuk mensiasati dampak negatif junk food diantara:
- Jangan terlalu sering mengonsumsi junk food, maksimal 1 bulan sekali.
- Ketika ingin menyantap junk food, kenali dulu kandungan nutrisinya.
- Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi dan minuman berkarbonasi, cola atau rootbeer. Ganti dengan air putih atau jus buah.
Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan terutama dalam mengonsumsi makanan. Kita boleh mengonsumsi Junk food asal jangan berlebihan sebab junk food bukanlah makanan yang layak untuk di konsumsi setiap hari. Maka dari itu mulai cintai diri sendiri dengan cara menjaga pola makan kita, kalau bukan kita yang memulainya lantas siapa?