Mohon tunggu...
Abdul Wafi
Abdul Wafi Mohon Tunggu... Petani - Orang biasa

Tetap semangat dan bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isyarat Luka

28 Januari 2022   03:06 Diperbarui: 29 Januari 2022   11:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu,
kau datang bermandikan cahaya
Berselimut sutra
Beraroma kasturi

Senyummu merekah
Melekat
Pekat
Seakan mengikat
Untuk memantapkan niat

Hingga,
Semua berlalu
Dan membisu

Aku harus bagaimana?
Sedangkan kini,
Raut wajahmu menyuruhku menjauh

Aku harus bagaimana?
Sikapmu yang dingin bak istana salju


Aku harus bagaimana?
Atau kamu yg bagaimana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun