Mohon tunggu...
Abdul RasyidNurdin
Abdul RasyidNurdin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro ITS

Sedang Berkuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatnya Konsumsi Media Selama Pandemi Covid-19 Memengaruhi Citra Pribadi

27 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   12:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah ancaman pandemi Covid-19 semua informasi yang ada diberbagai media sangat diperlukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang luas. Sejak dilakukannya PSSB atau Pembatasan Sosial Skala besar dan Work From Home (WFH) yang diserukan  secara lantang oleh Pemerintah. Sebuah informasi yang didapat dari berbagai media sangat penting bahkan sudah termasuk dalam jajaran kebutuhan pokok masyarakat.

 Media memiliki peran yang cukup penting dalam penyaringan informasi mengenai Wabah Covid-19 antar daerah yang satu ke daerah yang lainnya. Meskipun demikian, media yang ada seperti media massa atau media sosial memiliki fungsi seperti hal pisaunya, satu sisi jika digunakan dengan baik dan benar akan membawa dampak yang baik dan sisi lainnya bisa menjadi dampak negatif jika berita yang disebarkan berita yang belum ditahu kebenarannya (Akbar, 2021)

Media massa memiliki dampak postif jika informasi yang diberikan kepada konsumen digunakan sebagaimana mestinya. Misalnya, cara agar terhindar dari Covid1-9, informasi penerepan pola hidup sehar ditengan pandemi, mengetahui pentingnya 6M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan dan istrahat yang cukup serta menjauhi kerumunan. (Lpkakujo, 2021)

Media massa memiliki hal yang negatif jika informasi yang disebarkan tidak digunakan sebagaimana mestinya. Sebagai contoh berita yang disebarkan oleh suatu media massa adalah informasi yang hoax (tidak benar), informasi yang disebarkan digunakan untuk menakut-nakuti masyarakat yang kadang kala diteruskan ke grup Whatsapp keluarga besar, informasi yang disebarkan menimbulkan kekhawatiran dan keresahan antar sesama masyarakat, dan informasi yang disebarkan berupaya untuk membuat masyarakat melakukan judgement kepada orang yang terkena Covid-19. (Prastiwi, 2021)

Tidak terasa tahun ini menjadi tahun  kedua Wabah Covid-19 berlabuh di Nusantara, masyarakat sudah banyak mengonsumsi berita-berita yang beredar baik itu berita fakta maupun berita hoax.  Akibatnya dari penyebaran informasi yang tidak benar itu melalu media baik media massa maupun media sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental dan psikis masyarakat. Seperti halnya yang kita tahu banyak masyarakat yang belum paham  jika adalah salah satu tetangga atau kerabatnya yang meninggal karena positif Covid-19 dan akan dikuburkan dekat dengan pemukimannya, mereka tidak mau dan menolak karena mereka takut jika nanti virus dari jenazah tersebut akan tersebar luas. 

Padahal kita ketahui secara pasti penguburan jenazah jika dilakukan dengan mengikuti SOP Kesehatan maka tidak akan bisa lagi virusnya menularkan ke orang banyak. Namun, yang kita sayangkan justru kebanykakan masyarakat termakan oleh berita hoax yang selalu beredar di grup-grup Whatsapp keluarga besar, yang oleh mereka padahal berita itu belum benar adanya. (Fitriani, 2020)

Berdasarkan Headline esai ini, penyebaran berita yang tidak terkendali karena kebutuhan informasi konsumsen yang meningkat akibat dari work from home atau bekerja dan beraktivitas dari rumah. Hal itu membuat peningkatan media sosial yang cukup signifikan. Argumen ini diperoleh dari hasil survei oleh Lembaga Kantar Lembaga Kantar menyatakan bahwa whatsapp merupakan salah satu aplikasi yang jumlah penggunanya meningkat drastis selama masa pandemi ini. 

Di Indonesia, pengguna whatsapp mengalami kenaikan mencapai 40%. Sedangkan di negara lain, lonjakan pengguna whatsapp mencapai sekitar 51%. Lonjakan jumlah pengguna whatsapp ini dilandasi oleh keunggulannya dalam hal konsumsi paket data. Whatsapp menjadi salah satu aplikasi yang ramah paket data karena basis media tersebut berupa pengiriman teks yang tidak memerlukan banyak paket data.

Biaya yang murah dalam penggunaan whatsapp merupakan keunggulan yang sangat tepat di masa pandemi ini mengingat bahwa banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan hingga pemutusan hubungan kerja di masa pandemi covid-19 ini. Meskipun biaya penggunaan whatsapp ini murah, namun  transmisi informasi yang dihasilkan bisa sangat cepat. 

Transmisi informasi yang cepat menjadi kebutuhan utama di masa pandemi ini mengingat ruang gerak masyarakat yang sangat terbatas, yakni di rumah saja. Biaya yang murah dan kecepatan transmisi informasi menjadi motif peningkatan jumlah pengguna whatsapp di masa pandemi covid-19 ini (Sa'diyah, 2020)

Selain whatsapp, jumlah pengguna media sosial instagram juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Survei dari platform Klear membuktikan bahwa pengguna instagram mengalami kenaikan dalam setiap minggu. Dalam studinya, Klear memaparkan bahwa dalam dua minggu terlihat perubahan bahwa rata - rata pengguna instagram mengunggah story sebanyak 6,1 kali dalam sehari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun