Mohon tunggu...
Abdul Marta Nurdin
Abdul Marta Nurdin Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tangerang Selatan

halaman ini akan memberikan informasi pendidikan dengan berbagi praktif baik atau reportase kegiatan pendidikan diri penulis, atau pengalaman yang didapatkan oleh penulis. semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi ..Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memutuskan Kebaikan

17 Januari 2023   09:12 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ujian pemimpin adalah memutuskan sesuatu yang tepat dan bijak meskipun dalam keadaan tertekan. Ini berlaku kepada saya, selaku kepala SMK Negeri 1 Tangerang Selatan, terhadap pelanggaran siswa yang harus diputuskan dikeluarkan atau masih diberi kesempatan dengan syarat.

Beberapa hari yang lalu, tertangkap basah siswa membawa minuman keras (sejenis anggur) ke sekolah dan sempat dibuka didalam kelas, namun keburu tertangkap kesiswaan dan dibawa keruang intrograsi. terdapat 3 orang siswa yang kami amankan. Saya pun selaku kepala sekolah mengancam akan mengeluarkan mereka karena masuk dalam kategori berat. Pemanggilan orangtuapun dilakukan saat itu juga, kita lacak latar belakang dan krnologi beli dan membawa barang tersebut ke sekolah.

Tiga siswa ini anggaplah A, B, dan C dengan peran yang masing-masing berbeda, si A yang membeli dan membawa, si B yang ikut patungan ke si A, sedangkan si C memfoto minuman tersebut diatas meja dan diposting dalam status WA (meskipun setelah ketahuan, posting tersebut dihapus).
Dari ketiga siswa tersebut ternyata kelas 12 yang sudah mau lulus, dan selama ini tidak memiliki masalah serius dengan sekolah atau guru, artinya termasuk kategori siswa baik.

Di sinilah letak kesulitannya dan dilema, saya dalam memutuskan. saya perlu banyak pertimbangan terutama data dari BK dan kesiswaan, kemudian kami panggil orangtua dari ketiga siswa tersebut. Ternyata orangtua semua merasa kecolongan dan tidak terkontrol olehnya. hal sepele dari alasan mereka membawa barang tersebut karena terbawa oleh suasana tahun baruan kemaren, dan untuk menghilangkan stress dirumah.

Hal tersebut kami lontarkan juga kepada orang tua, bagaimana ini bisa terjadi, faktor lingkungan dari rumah menjadi faktor pemicu mereka ini membawa miras. mereka tercetus hal tersebut hanya spontan dan tidak terencana lama. berdasarkan riwayat dari orangtua mereka tidak pernah melakukan itu.

Orangtua ibu ketiga siswa tersebut menangis mengetahui hal ini, dan memohon untuk diberi kesempatan untuk tetap sekolah disini dan akan lebih intens lagi memantaunya, dan ketiga anak tersebut sungkem meminta maaf dan berpelukan (sudah lama tidak dipeluk ibunda sejak masih kecil dulu), sambil tersedu-sedu mengucapkan permohonan maaf kepada ibunya, dan tidak akan mengulangi kembali dan menjadi anak yang baik dan sholeh.

Sungguh menguras emosi, kami (kepala sekolah, waka kesiswaan, BK) pun ikut meneteskan air mata semoga peristiwa hidup ini menjadi titik balik buat ketiga siswa ini untuk menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan kepada kebaikan anak dan orangtua berjanji untuk menjadi lebih baik lagi dan tidak akan mengulangi maka kami pihak sekolah memberikan kesempatan terakhir, untuk mereka bertiga masih sekolah di SMK N 1 Tangerang Selatan, dengan catatan-catatan;

1) tidak akan mengulangi perbuatan itu labi, 

2) menjadi teladan yang baik bagi teman-temannya dikelas dan lingkungan sekolah dengan seragam rapih dan datang sekolah lebih awal,

3) membantu kesiswaan untuk menyambut teman-temannya di gerbang sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun